Apartemen Khusus Wanita Pertama RI Dibangun di Depok

Ilustrasi Fasilitas di Dalam Apartemen .
Sumber :
  • Istimewa

VIVA.co.id – Kabar menarik bagi para wanita di kota Depok, yang sedang mencari hunian yang nyaman, aman, serta tidak ingin diganggu lawan jenis. PT Graha Loka Pangestu (GLP), pengembang apartemen Adhigrya Pengestu, mengembangkan konsep menarik, yaitu apartemen khusus untuk wanita, atau Female Apartment.

Melantai di Bursa New York, PropertyGuru Raup Dana Segar US$254 Juta

Direktur Proyek PT GLP, I Wayan Ekadiana mengungkapkan, persaingan pasar properti yang ketat memaksa pengembang beradu konsep untuk menarik minat konsumen. Kali ini, GLP membuat hunian apartemen yang unik, khusus untuk wanita dan menjadi hunian vertikal pertama di Indonesia

Menurut dia, pada konsep hunian ini, semua pria tidak boleh masuk ke dalam unit, apalagi tinggal di apartemen tersebut. Dan, bagi keluarga penghuni berjenis kelamin pria yang datang bertamu, pengembang menyediakan ruang pertemuan dan guest house bagi yang ingin menginap.

Menerawang Efektivitas Perpanjangan Insentif PPN DTP Sektor Perumahan

"Ketentuan ketat ini, nantinya akan diatur dalam peraturan perhimpunan penghuni rumah susun," tegas Wayan dalam keterangan persnya yang diterima VIVA.co.id, pada Jumat 9 September 2016.

Dia mengungkapkan, meski banyak orang menyebutkan konsep ini unik dan segmented, serta mempersempit pangsa pasar pembeli apartemen, namun pengembang Female Apartment tetap optimistis proyek residensial itu akan laku terjual.

Dijual hingga Rp15 Miliaran, 486 Unit di Cluster Ini Laku dalam 2 Hari

"Berdasarkan survei pasar yang kami lakukan, ternyata ada korelasi antara strategi ini dengan kondisi populasi di Depok, yang separuh penduduknya berjenis kelamin wanita," ungkap Wayan.

Lokasi Female Apartement "dikepung" tiga perguruan tinggi terkemuka, yakni Universitas Indonesia (UI), Universitas Gunadarma, dan Universitas Pancasila dengan jumlah mahasiswa baru setiap tahun mencapai 20 ribu orang atau, 100 ribu orang selama lima tahun masa perkuliahan. Berdasarkan survei, dari jumlah itu, 50 persen di antaranya merupakan mahasiswi, atau sekitar 50 ribu orang.

"Kalau 10 persen saja dari jumlah mahasiswi itu yang mau dan mampu tinggal di apartemen, maka potensi pasarnya sudah 5.000 unit, sedangkan Female Apartment total hanya 551 unit. Jadi, jelas sekali pasar hunian untuk wanita itu besar sekali," ujar Wayan.

Female Apartment ini dibangun di atas lahan 2.112 meter persegi (m2) di Jalan Margonda Raya No 252A, Depok, dekat sekali dengan Stasiun Universitas Indonesia. Apartemen satu tower ini terdiri dari 21 lantai, dengan tiga lantai basement parkir. Tersedia ruang pertemuan, sky lounge dan guest house, serta satu lantai penthouse.

Direktur Komersial PT GLP, M. Ghaffani menambahkan, dalam Female Apartement tersedia delapan tipe ukuran unit, yang didominasi tipe studio (25 m2) dengan harga mulai Rp500 jutaan, atau Rp21,5 juta per meter persegi. Saat ini, dari total 551 unit, sudah terjual 40 persen.

Saat ini, pasaran sewa apartemen di kota Depok, khususnya yang berada di sekitar UI sudah mencapai Rp3 juta hingga Rp4 juta per bulan. Pengembang pun menjanjikan return of investment (RoI) sebesar 11,3 persen dalam 10 tahun.

Sementara itu, untuk membangun apartemen tersebut PT GLP telah menggandeng kontraktor PT Adhicon Perkasa, dengan nilai kontrak mencapai Rp209 miliar. Saat ini, di lokasi sedang dilakukan pemasangan pondasi tiang (bore pile), dan keseluruhan konstruksi dijadwalkan rampung pada Agustus 2018. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya