- ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
VIVA.co.id – Keputusan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menunjuk langsung PT Indonesia Power untuk menggarap proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap Jawa 5 tanpa melalui proses tender ulang usai pembatalan secara mendadak menuai pro dan kontra.
Direktur Utama PT PLN Sofyan Basir menegaskan, penunjukan langsung anak perusahaan PLN itu dilakukan agar proses pembangunan dapat berjalan secepatnya.
"Tidak akan keburu beroperasi tahun 2019 (jika dilakukan tender ulang). Itu sebabnya kami menunjuk langsung," tegas Sofyan saat ditemui di kantor Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Jakarta, Jumat, 9 September 2016.
Keputusan itu, kata Sofyan mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2016 tentang Percepatan Pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan. Apalagi, anak usaha BUMN sektor energi itu masih memiliki porsi saham terbesar proyek tersebut mencapai 51 persen.
"Kami menunjuk langsung anak perusahaan itu boleh. Boleh dong. Nasionalisme kita harus ada. Jadi itu sama saja punya PLN," katanya.
Pilih kontraktor murah
Sofyan mengatakan, PT Indonesia Power nantinya akan menggunakan jasa kontraktor konstruksi (EPC), yang berasal dari Jepang. Ada alasan tersendiri, memilih Jepang sebagai mitra pembangunan.
"Jawa ini sudah paling banyak dari (kontraktor) China yang membangun. Jadi kami masukan Jepang. Indonesia Power juga sudah punya perencanaan," katanya.
Mantan Direktur Utama Bank Rakyat Indonesia itu menegaskan, sampai saat ini sudah ada beberapa opsi yang nantinya akan menjadi mitra Indonesia Power dalam menggarap proyek PLTU Jawa 5. Pemilihan mitra kerja pun akan dilakukan secara selektif.
"Nanti EPC dipilih mana yang paling murah," tutur Sofyan.