Tiga Bank BUMN Kucurkan Kredit Rp12 Triliun untuk PLN

Ilustrasi gardu listrik.
Sumber :
  • PLN Jawa-Bali

VIVA.co.id – PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) kembali mendapatkan kucuran pinjaman kredit investasi senilai maksimum Rp12 trilun. PLN juga mendapat tambahan modal dari kredit modal kerja (KMK) talangan subsidi 2016 dari yang sebelumnya Rp15 triliun menjadi maksimum Rp20 triliun.

Pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan 2021 Tak Capai Target

Komitmen kredit sindikasi ini diberikan oleh PT Bank Mandiri, PT Bank Negara Indonesia, dan PT Bank Rakyat Indonesia. Perjanjian ini ditandai oleh penandatangan nota kesepahaman antara ketiga bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut, dan PT PLN.

Menteri BUMN, Rini Soemarno mengatakan, pemberian kredit tersebut akan dipergunakan perseroan untuk mendanai proyek investasi pembangkit listrik, transmisi, distribusi dan sarana.

Kesiapan Masyarakat dan Infrastruktur Jadi Syarat Pemanfaatan EBT

Sedangkan penambahan KMK, lanjut mantan menteri perindustrian tersebut akan dipergunakan untuk memperkuat arus kas perusahaan, untuk memenuhi kebutuhan modal kerja dalam rangka pembayaran energi primer.

"PLN punya tanggung jawab begitu berat dalam membangun jaringan kelistrikan seluruh Indonesia," ungkap Rini di kantornya, Jumat 9 September 2016.

PLN Janji Bangun Pembangkit EBT Usai Proyek 35 Ribu MW Selesai

Dalam perjanjian kredit tersebut, nantinya masing-masing bank akan memberikan plafon kredit dengan nilai maksimum Rp4 triliun dalam jangka waktu selama sepuluh tahun ke depan.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT PLN, Sofyan Basir mengatakan, kredit investasi tersebut akan dipergunakan untuk proyek investasi perusahaan. Salah satunya, yakni membiayai transmisi pembangkit listrik 35 ribu mega watt.

"Kami butuh transmisi hampir sekitar Rp170 triliun untuk lima tahun ke depan. Jadi, nanti dibagi tiga tahun. Tiap tahun nanti dibagi kira-kira Rp40 triliun," katanya. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya