Hati-hati Rupiah Masih Dibayangi Sentimen Global

Mata uang rupiah dan dolar AS.
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin

VIVA.co.id – Perdagangan nilai tukar mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pekan ini masih dihantui oleh sentimen negatif dari global di mana membuat para pelaku pasar melakukan aksi ambil untung atau profit taking.

Bank Indonesia Proyeksi Dolar AS Bakal Anjlok di Semester II-2024

Analis NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan, laju rupiah gagal melanjutkan penguatannya pada akhir pekan lalu, di mana adanya sentimen negatif yang datang dari Korea Utara, sehingga membuat para pelaku pasar melakukan aksi profit taking.

Reza mengimbau, investor berhati-hati mengingat pergerakan rupiah terhadap dolar menguat cukup tajam di pekan lalu.

Rupiah Menguat Pagi Ini, tapi Berpotensi Balik Melemah

"Kini rupiah menguji level support (target batas bawah) Rp 13.126 dan resistance (target batas atas) Rp13.069 per dolar AS," ujarnya di Jakarta, Selasa, 13 September 2016.

Reza menjelaskan, adanya efek uji nuklir di perbatasan Korea utara dan Korea selatan sebesar 10 kilo ton membuat mata uang Asia, terutama Won langsung melemah dan membuat laju dolar menguat terbatas di akhir pekan.

Rupiah Dibuka Stagnan di Rp 15.810 per Dolar AS

"Laju dolar AS terlihat bergerak flat terhadap mata uang Eropa seperti EUR, dan GBP," tuturnya.

Sementara itu, Reza melanjutkan, laju dolar menguat cukup kuat terhadap Yen dan rupiah. Sebab, belum adanya sentimen positif dari dalam negeri membuat laju rupiah rentan terhadap berbagai sentimen yang mendukung penguatan laju dolar AS.

Ilustrasi rupiah dan dolar AS.

Rupiah Ambruk Pagi ini ke Rp 15.841 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot melemah pada perdagangan Rabu, 27 Maret 2024, sebesar 48 poin atau 0,31 persen ke Rp 15.841 per dolar AS

img_title
VIVA.co.id
27 Maret 2024