BI Ungkap Alasan Perbankan Lambat Turunkan Bunga Kredit

Logo Bank Indonesia.
Sumber :
  • VivaNews/ Nur Farida

VIVA.co.id – Bank Indonesia dalam beberapa bulan terakhir telah melonggarkan kebijakan moneter dan makro prudensial, dengan menurunkan suku bunga acuan dan Giro Wajib Minimum, maupun relaksasi aturan uang muka kredit properti.

BI Fast Payment, Jawaban untuk Kebutuhan Transaksi Murah

Namun, hingga kini, perbankan nasional dianggap lambat dalam merespons bauran kebijakan bank sentral. Sampai saat ini, penurunan tingkat suku bunga perbankan pun belum terlihat cukup signifikan, meskipun sudah diberikan pelonggaran.

Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo dalam rapat kerja bersama Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat, Selasa 13 September 2016, mengungkap aspek-aspek yang selama ini menjadi hambatan perbankan untuk menurunkan tingkat suku bunga, utamanya suku bunga kredit.

Cadangan Devisa RI Februari 2022 Naik Tipis, Ini Pendorongnya

"Ada risiko kredit yang meningkat (kredit macet) maupun dari sisi efiensi perbankan," jelas Perry di gedung parlemen, Jakarta.

Meski begitu, Perry menegaskan, fokus bank sentral saat ini adalah bagaimana mendorong perbankan nasional, agar bisa menyalurkan kredit. Sehingga, ini bisa menjadi stimulus untuk mendongkrak perekonomian nasional.

BI Terbitkan Aturan Ketentuan Intensif untuk Perbankan

"Secara keseluruhan, bisa mendorong kredit lebih cepat untuk mendorong ekonomi ke depan," tuturnya. (asp)

Ilustrasi dolar AS

Utang Luar Negeri Indonesia Turun Jadi US$413,6 Miliar

Angka utang luar negeri tersebut turun dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang sebesar US$415,3 miliar.

img_title
VIVA.co.id
15 Maret 2022