Rencana Pengembangan Blok Masela Ditarget Selesai April

Ilustrasi Ladang minyak dan gas di lepas pantai.
Sumber :
  • Antara/ Saiful Bahri

VIVA.co.id –  Pelaksana tugas (Plt) Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), sekaligus Menteri Koordinator Bidang Maritim (Menko Maritim) Luhut Binsar Pandjaitan meminta penyusunan perencanaan pengembangan lapangan, atau Plan of Development (POD) selesai April 2017.

Reaktivasi Pabrik PIM-1 Bakal Tingkatkan Produksi Pupuk Indonesia

"Kita bicara, tentu dengan SKK Migas. Kalau boleh delapan bulan, kalau setahun kelamaan," kata Luhut di kantor Kemenko Maritim pada Selasa, 13 September 2016.

Pengerjaan proyek blok Masela saat ini berada pada tahap pembuatan perencanaan pengembangan lapangan, atau POD oleh Inpex Corporation.

Harga Komoditas Dunia Meroket, Kargo Batu Bara Terdongkrak Naik

Luhut mengutarakan bahwa rencana pembangunan fasilitas kilang gas abadi Blok Masela di laut (offshore) saat ini tidak ada masalah.

"Tinggal mereka (pihak Inpex Corporation dan SKK Migas) menyiapkan POD-nya," katanya.

Konflik Rusia ke Ukraina Dongkrak Harga Minyak RI

Luhut menerangkan bahwa Inpex Corporation siap untuk menggarap proyek Blok Masela yang memiliki cadangan gas untuk 60 tahun ke depan.

Bila POD sudah ditentukan, ia mengatakan, nilai investasi Blok Masela baru dapat ditetapkan. "Tepatnya, berapa kita tunggu POD, karena masih bekerja sama dengan SKK Migas," ujarnya.

Namun, ia ingin nilai investasi bisa di bawah US$22 miliar. "Sekarang kita (pemerintah) minta bisa tidak kamu membuat hitungan baru dan hitungan baru itu pasti di bawah US$22 miliar," tuturnya.

Ia menampik penurunan nilai investasi didorong, karena penurunan harga minyak sekarang ini. Dia berdalih, nilai investasi US$22 miliar yang dikeluarkan saat itu telah memprediksi penurunan harga minyak saat ini.

"Tidak dulu dibuat US$22 miliar dengan harga minyak yang sekarang. Jadi, US$22 miliar dengan kondisi harga minyak yang sudah rendah seperti sekarang," kata Luhut.

Menurutnya, penurunan nilai investasi hingga US$22 miliar disebutkan dapat ditekan dari banyak hal-hal yang tidak perlu, seperti pipa, pengoperasian, dan perhitungan risiko. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya