Omzet Berkilau Bisnis Mutiara Lombok

Indah Purwanti (30), pengusaha mutiara lombok.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Fikri Halim

VIVA.co.id – Keinginan menjadi seorang enterpreneur bisa muncul kapan saja. Peluang bisnis nyatanya bisa diciptakan saat kita berhasil menemukan ide-ide yang bertebaran di sekeliling kita.

Dukung APBN Lewat Pajak, Pengusaha Pribumi Ini Terima Penghargaan

Ini dibuktikan Indah Purwanti (30) yang saat ini menekuni bisnis mutiara lombok. Ia mengawali karirnya sebagai bankir, namun tak disangka berujung menjadi pengusaha sukses dengan omzet ratusan juta rupiah.

"Dulu awalnya gara-gara saya mengundurkan diri dari bank aja sih, dulu kan jadi bankir, karena dengan mobilitas yang tinggi. Usai mengundurkan diri bingung, habis itu ngapain ya," kata Indah kepada VIVA.co.id belum lama ini di pameran Asosiasi Eksportir dan Pengusaha HandyCraft Indonesia di JCC.

Mau Bisnis UMKM Cepat Cuan? Kenali Dulu 5 Tahapan Ini

Indah yang telah menekuni bisnis mutiara lombok selama empat tahun ini, mengaku mulai kepikiran menggeluti bisnis ini sejak mengikuti suami yang bekerja di Lombok enam tahun yang lalu. Berawal dari kegelisahan saat menjadi pengangguran, ia mulai mencoba menjadi reseller produk mutiara Lombok yang saat ini telah mendunia.

"Awalnya sih cuma jadi reseller toko. Aku foto, upload facebook, kayak gitu aja. Tapi karena permintaannya banyak, keuntungannya bisa jadi modal. Habis itu saya kembanginlah dengan desain sendiri. Sampai punya toko sendiri sekarang dan aktif ikut pameran," katanya.

Strategi Pengusaha Lokal di Mal Bertahan saat Pandemi

Produk perhiasan dari mutiara lombok itu dikemas dalam bentuk cincin, gelang, anting, bros hingga kalung. Rentang harga yang terendah mulai dari Rp200 ribu dan maksimal hingga mencapai puluhan juta rupiah.

Saat ini usahanya dinamai dengan merek Indah Mutiara Lombok (IML). Usahanya ini memberdayakan lima karyawan, dengan tukang emas dan tukang perak lebih dari sepuluh orang.

Diterangkannya, untuk mendapatkan mutiara Lombok, ia memperoleh dari nelayan yang biasa mencari mutiara Lombok di berbagai spot tertentu di lautan Lombok.

"Setelah mereka panen, mereka antar ke toko-toko. Karena nelayan enggak bisa desain dan mereka cuma bisa cari mutiaranya aja. Jadi ada rantainya di situ, mulai dari nelayan desainer, perajin, toko, baru ke customer. Kalau saya rantainya itu, putusnya di nelayan saja, karena kalau dari awal sampai akhir kita yang desain," ungkap dia.

Menjaring pasar internasional

Indah menyebut pemasaran mutiara Lombok miliknya sudah menjaring benua Asia, Australia hingga Eropa. Bahkan, Indah Mutiara Lombok (IML) sudah menggelar pameran di luar negeri berkali-kali. Terakhir di ajang permata terbesar di Singapura yaitu Singapore International Jewelry Expo yang diikuti 300 peserta dari seluruh penjuru dunia.

"Kalau mutiara Lombok kebetulan saya sendiri dari Indonesia, dan waktu itu ada rombongan yang mewakili Indonesia, sekitar lima UKM (usaha kecil menengah) di ajang itu," ungkapnya.

Indah kini aktif dalam berbagai pameran hingga pasar online. Pesanan pun membludak, yang secara kontinu telah membuat negara Singapura dan Thailand kepincut dengan mutiara Lombok tersebut.

"Kita pamerannya paling jauh di Lebanon, Timur Tengah, ke Singapura, ke Kuala Lumpur, itu sudah jadi customer based. Kita dari online itu juga banyak, sampai ke Belanda terakhir, kalau Asia, sudah Jepang, Thailand, kalau Australia juga pernah. Nah kalau Eropa, sudah ke Belanda sama Rusia," tambah dia.

Mencapai posisi yang sukses ini, ia tak memungkiri pernah mengalami kegagalan. Namun, semangat pantang menyerah pun membuahkan hasil yang memuaskan.

Titik balik menjadi sukses, ia peroleh saat berhasil masuk sebagai finalis dalam ajang kompetisi wirausaha yang digelar oleh salah satu perbankan nasional.

"Saya ikut ajang kompetisi wirausaha, di tahun 2012, saya gagal. Di tahun 2013, saya coba lagi dan sampai di finalis nasional. Terus merek IML (Indah Mutiara Lombok) dari empat model yang dipilih, IML jadi brand ambassador bank itu untuk wirausaha muda mandiri, dan sempat dipajang di SMESCO," tuturnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya