- orrtextile.com
VIVA.co.id – Harga minyak dunia pada perdagangan Rabu kemarin kembali jatuh sekitar dua persen, setelah data produksi minyak Amerika Serikat dalam sepekan meningkat tajam dan stok minyak tak bisa diimbangi.
Dilansir dari laman Reuters, pada Kamis 15 September 2016, Badan Energi Internasional (IEA) melaporkan pada 9 September 2016 bahwa persediaan minyak mentah turun sebesar 559 ribu barel, sedangkan persediaan minyak diesel naik 4,6 juta barel atau lebih tinggi dari ekspektasi analis yang naik 1,5 juta barel.
Sementara, stok bensin tercatat naik dalam seminggu yaitu sebesar 567 ribu barel, atau lebih tinggi dari ekspektasi analis yang di survei Reuters yang memperkirakan naik sebesar 343 ribu barel.
Adapun pada perdagangan Rabu kemarin, harga minyak berjangka Brent tercatat turun sebesar 92 sen atau dua persen ke level US$46,18 per barel. Sedangkan, harga minyak AS atau West Texas Intermediate turun 93 sen atau 2,1 persen ke level US$43,97 per barel.
Sebelumnya, IEA dan OPEC telah memberikan peringatan terhadap melimpahnya stok minyak global saat ini. Hal tersebut membuat harga minyak dunia akan tetap rendah lebih lama dari yang diperkirakan.
Bahkan, dalam laporan OPEC menyatakan mencatat surplus produksi lebih besar hingga pertengahan 2017 yang didorong oleh produksi negara-negara non anggota. Ditambah produksi Shale Gas AS yang membuat harga minyak mentah semakin murah.