Akhir Pekan, IHSG Sukses Ditutup Menguat

Papan indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/OJT/Feronike Rumere

VIVA.co.id – Indeks harga saham gabungan (IHSG) sukses ditutup menguat hari ini, Jumat 16 September 2016. Berdasarkan data PT Bursa Efek Indonesia, IHSG naik sebesar 1,95 poin, atau 0,37 persen ke level 5.267, setelah bergerak di antara 5.252-5.305.

IHSG Dibuka Merah, Simak Rekomendasi Saham Awal Pekan Ini

Sementara itu, di pasar valuta asing, nilai tukar rupiah menguat 20 poin atau 0,15 persen ke Rp13.155 per dolar Amerika Serikat, setelah bergerak di kisaran Rp13.091-Rp13.163.

"Kenaikan IHSG, setelah awal pekan ditutup turun tajam itu, karena pasar optimis rencana The Fed menaikkan suku bunga tidak terjadi," ujar Kepala Riset Bhakti Capital indonesia, Budi Ruseno di Jakarta.

Dolar AS Melemah, IHSG Diprediksi Menguat Terbatas

Berdasarkan data BEI, investor tercatat membukukan transaksi sebesar Rp8,38 triliun, dengan volume 7,6 miliar lembar saham. Di pasar reguler, investor asing membukukan transaksi jual bersih Rp222,4 miliar.

Sebanyak 138 saham naik, 160 saham turun, dan 94 saham tidak bergerak. Sementara itu, lima sektor melemah dan sisanya menguat. Penguatan terbesar dialami oleh sektor konsumsi yang menguat sebesar 1,35 persen dan pelemahan terbesar dialami oleh sektor aneka industri sebesar 1,76 persen.

IHSG Dibuka Menghijau, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Sementara itu, dari Asia, mayoritas indeks saham bergerak menguat. Kondisi itu ditunjukkan oleh indeks Nikkei 225 di Jepang, yang naik sebesar 0,7 persen, indeks Kospi di Korea Selatan, naik sebesar 0,4 persen, dan indeks Hang Seng di Hong Kong, naik sebesar 0,63 persen.

Sore ini, mayoritas indeks saham di Eropa, bergerak menurun sejak dibuka tadi siang. Indeks FTSE 100 di Inggris turun 0,22 persen, indeks DAX di Jerman turun 0,42 persen, dan indeks CAC di Perancis turun 0,41 persen. (asp)

Ilustrasi papan saham IHSG.

IHSG Dibuka Melemah, Simak Rekomendasi Saham Akhir Pekan Ini

IHSG memiliki potensi untuk kembali mengalami tekanan karena saham-saham dari sektor pertambangan dan keuangan.

img_title
VIVA.co.id
5 Maret 2021