Jelang Pertemuan The Fed, Wall Street Masuk Zona Merah

Pialang saham di Bursa Wall Street.
Sumber :
  • Reuters

VIVA.co.id – Bursa saham Amerika Serikat (AS) sebagian besar ditutup di zona merah dengan penurunan 0,1 persen, pada perdagangan Senin 19 September 2016. Pergerakan indeks sebagian besar datar, sementara para investor menanti pertemuan Bank Sentral AS (The Fed) dan Bank Sentral Jepang (BoJ) pada pekan ini.

Rusuh di Gedung Kongres AS, Bursa Wall Street Malah Cetak Rekor Baru

Dilansir CNBC, Selasa 20 September 2016, indeks Dow Jones sempat naik 100 poin tapi akhirnya ditutup lebih rendah 3,63 poin atau 0,02 persen. Saham Apple berkontribusi terbesar terhadap kerugian tersebut.

Sedangkan indeks S&P 500 ditutup datar, dengan saham-saham telekomunikasi anjlok sekitar 0,7 persen. Indeks Nasdaq berakhir turun 0,18 persen dengan saham Apple jatuh 1,17 persen.

ADB Sebut Pandemi COVID-19 Masih Bayangi Ekonomi Global pada 2021

Pada awal perdagangan ketiga indeks diperdagangkan di teritori negatif. Sementara harga minyak mentah AS diperdagangkan naik 0,63 persen di US$43,3 per barel.

Kepala strategis pasar dari Wunderlich Securities, Art Hogan, mengatakan para investor saat ini sedang menunggu kepastian dari The Fed dan BoJ. Perhatian tertuju kepada kedua lembaga keuangan besar tersebut yang akan mengumumkan kebijakan moneter mereka pada Rabu ini.

IHSG Dibuka Melemah, Terseret Keoknya Wall Street dan Bursa di Kawasan

Para investor mengharapkan The Fed akan menaikkan suku bunganya dan BoJ akan melakukan pelonggaran kebijakan moneter lanjutan.

Menteri BUMN Erick Thohir.

Ibarat Infinity War, Erick Thohir Sebut Dunia Butuh Avengers

Erick Thohir mengutip pidato Presiden Jokowi World Economic Forum di Hanoi 2018, bahwa kondisi perekonomian dunia mengarah pada perang tak terbatas atau infinity war

img_title
VIVA.co.id
15 Desember 2021