Luhut Obral Investasi Energi ke Investor di Kongres EBT

Kongres EBT Dunia
Sumber :
  • Fikri Halim / VIVA.co.id

VIVA.co.id – Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), sekaligus Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan membuka ajang World Renewable Energy Congress (WREC) 2016 di Jakarta Convention Center, Senayan, Selasa 20 September 2016. 

PLN Dapat Komitmen Hibah dari AS untuk Studi Pengembangan Mini-Grid EBT Daerah 3T di Indonesia Timur

Dalam sambutannya, Luhut menyampaikan bahwa Indonesia sudah masuk ke dalam era baru, di mana target penggunaan Energi Baru dan Terbarukan (EBT) pada 2025, mencapai 23 persen terhadap seluruh bauran energi nasional. 

Untuk mendukung itu, pemerintah dalam bidang energi akan melakukan perubahan dalam peraturan yang memudahkan para investor, agar semakin tertarik untuk investasi.

Jalan Berliku Penerapan Energi Baru Terbarukan

"Dulu pemerintah selalu mendikte, investor harus ikut pemerintah, tetapi sekarang tidak. Pemerintah melihat bahwa investor adalah partner (mitra) pemerintah," kata Luhut membuka WREC dengan tema ‘Sustainable Energy For All And All For Sustainable Energy’.

Dalam acara ini, turut mengundang investor dari berbagai negara dan rombongan investor terbesar datang dari Italia. Luhut menyebut, Indonesia akan membangun iklim investasi yang didorong dengan kebijakan-kebijakan unggulan dari pemerintah.

Cek Fakta: Cak Imin Sebut Target Energi Baru Terbarukan 2025 Meleset dari 23 Persen Jadi 17 Persen

"Tetapi, energi kita tidak akan ekspor lagi, kecuali negara yang sudah komit. Kita akan proses di dalam negeri. Karena, diproses di dalam negeri itu akan meningkatkan nilai tambah," kata dia.

Luhut mencontohkan, kebijakan pengampunan pajak, atau tax amnesty merupakan salah satu contoh kebijakan yang menampung aspirasi dari kalangan investor. Kebijakan tersebut, disusun dengan melibatkan pihak industri, investor, dan pemerintah.

"Tax amnesty itu, UU yang pertama kali disusun antara pihak pemerintah, pihak industri dan investor. Sehingga, lubang-lubang yang kurang dalam tax amnesty itu sangat bisa antisipasi. Sehingga, pada hari ini banyak yang ikut. Mereka sadar akan kepastian usaha ke depan. Karena, tahun depan mereka tidak akan ditekan oleh pajak. itu semua sudah di report. Ini kemajuan yang penting," tuturnya. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya