Harga Gas RI Mahal karena Biaya Eksploitasi Migas Tinggi

Kegiatan industri migas/Foto ilustrasi.
Sumber :
  • ANTV/Veros Afif

VIVA.co.id – Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menyatakan bahwa biaya eksploitasi gas bumi di Indonesia masih relatif cukup tinggi dibandingkan negara lain. Ini menjadi salah satu penyebab, tingginya harga jual gas bumi di Indonesia.

Kebijakan Harga Gas Diharapkan Dukung Keberlanjutan Industri Migas Nasional

Anggota BPK, Achsanul Qasasi mengungkapkan, biaya eksploitasi minyak dan gas di Indonesia mencapai US$47 atau sekitar Rp617 ribu per barel. Padahal, biaya tersebut apabila dibandingkan dengan negara-negara tetangga justru bisa lebih murah.

“Negara tetangga bisa US$15 (Rp197 ribu) per barel. Yang membuat harga gas bumi mahal adalah biaya eksploitasi yang tinggi sekali di Indonesia dibanding negara lain,” ujar Achsanul dalam keterangannya, Jakarta, Selasa 20 September 2016.

Sri Mulyani Targetkan Investasi Hulu Migas Rp 223,3 Triliun

Selain biaya eksploitasi tersebut, lanjut Achsanul, sumur-sumur yang sudah berumur juga menjadi penyebab lainnya. Belum lagi ditambah dengan munculnya para trader-trader yang mengambil untung yang relatif tinggi dari bisnis gas bumi.

Achsanul menegaskan, pemerintah dalam hal ini, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi tentu harus memberikan jaminan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Misalnya, seperti pemberian insentif bagi investor yang tertarik di bisnis eksploitasi gas.

Kebijakan Harga Gas Murah untuk Industri Dievaluasi Pemerintah

“Struktur biaya eksploitasi harus dibenahi. Sehingga hulu bisa murah, karena 90 persen harga gas itu ditentukan dari hulu. SKK Migas harus berikan jaminan,” katanya.

Industri hulu migas (ilustrasi)

Dukung Peningkatan Kapasitas Nasional Lewat Industri Hulu Migas, IDSurvey Siap Beri Dampak Positif

IDSurvey sebagai Holding BUMN Jasa Survei turut serta dalam pameran Forum Kapasitas Nasional III 2023. Diharapkan bisa mendukung industri migas nasional.

img_title
VIVA.co.id
24 November 2023