Perdalam Pasar, RI-Malaysia Bertukar 10 Emiten Syariah

Direktur Utama Bursa Efek Indonesia, Tito Sulistio.
Sumber :
  • Viva.co.id/Romys Binekasri

VIVA.co.id – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan bahwa saat ini, pihaknya tengah menjajaki kerja sama dengan pasar modal Malaysia, untuk membentuk kerja sama cross border offering. Hal itu, dilakukan sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kapitalisasi pasar modal Indonesia.

Perangnya di Ukraina Kok Pasar Modal RI Negatif, Ini Sebabnya

Cross border offering, merupakan penawaran umum yang dilakukan satu emiten secara bersamaan di dua negara, atau lebih.

Meskipun demikian, Direktur Utama BEI, Tito Sulistio mengungkapkan, pihaknya masih melakukan kajian-kajian teknis terkait mekanisme cross border offering tersebut. Pihaknya pun sudah mengincar untuk bertukar 10 emiten, agar bisa dibeli oleh investor dari masing-masing negara.

Perusahaan Teknologi Diproyeksi Makin Mendominasi Ekonomi RI

"Kita akan mencari 10 saham di sini, 10 saham di sana. Mari kita berbicara kemungkinan diperdagangkan di negara masing-masing, melebarkan distribusi. Teknisnya lagi dicari," ujarnya di Gedung BEI, Jakarta, Rabu 21 September 2016.

Tito menyampaikan, salah satu alasan BEI ingin melakukan kerja sama tersebut, lantaran Malaysia memiliki produk sukuk, atau surat berharga syariah negara terbesar. Tentunya, hal itu sangat menarik bagi Indonesia yang mayoritasnya beragama Islam.

SRO Pasar Modal-IA ITB Sediakan 200 Ribu Dosis Vaksin untuk Kalbar

"Prinsipnya adalah crossing itu dimungkinkan. Kita lagi bicara detailnya, mekanismenya. Prinsipnya gini, Malaysia sukuknya terbesar ya, 49 persen. Tetapi, penduduk Islam terbesar di dunia itu Indonesia. kalau kita kerja sama kan akan bagus," tuturnya. (asp)

Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

IHSG Masih Berpeluang Menguat, Simak Saham-saham Pilihan Hari Ini

IHSG melemah 23 poin atau 0,33 persen di level 6.905 pada pembukaan perdagangan Senin 7 Maret 2022. Namun masih berpotensi menguat.

img_title
VIVA.co.id
7 Maret 2022