Terminal BBM Rampung, Pertamina Kurangi Impor Premium

Pekerja di suatu kilang minyak.
Sumber :
  • REUTERS

VIVA.co.id – PT Pertamina (persero) menargetkan bisa mengurangi impor Bahan Bakar Minyak (BBM) jenir Premium hingga dua juta barel per bulan dengan rampungnya fasilitas Terminal BBM di Tanjung Uban, Pulau Bintan, Provinsi Riau tahun depan.

Rentetan Insiden Kilang Minyak Meledak, Dirut Pertamina Beberkan 4 Penyebabnya

Senior Vice President ISC Pertamina, Daniel S. Purba mengatakan pengurangan impor Premium atau mogas 88 bisa terjadi karena fasilitas Terminal BBM Tanjung Uban nantinya juga akan dilengkapi dengan beberapa fasilitas. Yaitu, blending minyak 4x15.000 kiloliter, tanki baru berkapasitas 4x50.000 kiloliter, serta dermaga baru yang bisa menerima 11.000 Dead Weight Tonnage (DWT).

“Sedang dikerjakan untuk bisa blending sendiri tidak hanya Singapura saja yang bisa lakukan, kita juga bisa. Sehingga, bisa mengurangi pembelian mogas 88 di pasar,” kata Daniel di Kantor Pusat Pertamina pada Rabu, 21 September 2016.

Pipa Depo BBM Meledak, Rofik Sampaikan Belasungkawa dan Desak Benahi SOP Pengamanan

Ia mengatakan, fasilitas di Tanjung Uban selain untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, juga diproyeksikan untuk menambah variasi bisnis Pertamina di pasar Internasional karena selain Mogas 88 nantinya blending minyak di Tanjung Uban juga bisa menghasilkan Mogas 86, 87, 90 atau pun 92.

"Blending untuk sendiri dan serve market yang ada di Asia Pasifik, Timur tengah. Long-term nya tidak hanya melihat potensi pasar di Indonesia,” ucapnya.

Depo Plumpang Kebakaran, Pertamina Pastikan Pasokan BBM Tetap Aman

Hal tersebut ia katakan sesuai dengan program pemerintah yang akan meningkatkan standar kualitas bahan bakar di tanah air menjadi Euro 4.

Saat ini perairan Singapura maupun Malaysia merupakan sentral perdagangan minyak mentah dunia. Kemudian, Daniel mengaharapkan kehadiran Terminal BBM Tanjung Uban yang merupakan fasilitas blending pertama di luar Kilang minyak Pertamina bisa menjadi referensi baru para trader internasional dalam melakukan transaksi perdagangan dan pengolahan minyak.

“Karena blending minyak ini bisnis yang besar, dan fasilitas sudah ada jadi akan kita manfaatkan ke sana,” tegas Daniel.

Terminal BBM Tanjung Uban yang direncanakan akan memiliki fasilitas dan spesifikasi yang mumpuni dan diharapkan masuk dalam spesifikasi terminal berstandar internasional. Maka, ia menilai jika sudah beroperasi Terminal BBM Tanjung Uban memiliki masa depan yang menjanjikan.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya