Jokowi Kumpulkan Puluhan Ekonom dan Pengusaha

Presiden Joko Widodo
Sumber :
  • Kris - Biro Pers Setpres

VIVA.co.id – Presiden Joko Widodo mengaku masih pesimistis kalau 2017 ekonomi global akan membaik. Kelesuan ekonomi tersebut akan berlanjut hingga tahun depan.

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia di 2021 Capai 3,69 Persen

Itu diyakini Jokowi, setelah beberapa pekan lalu menghadiri berbagai forum internasional seperti G-20 di Tiongkok. Termasuk, saat ia bertemu dengan Dana Moneter Internasional (IMF).

"Semuanya tetap, tahun depan masih pesimis bahwa pertumbuhan ekonomi dunia naik dan mereka malah menyampaikan akan ada penurunan lagi, ini saya kira berita yang tidak baik," ujar Jokowi di hadapan puluhan pengusaha dan pengamat ekonomi, di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis 22 September 2016.

Mendag Lutfi Dinobatkan Jadi Pemimpin Terpopuler oleh Warganet

Kondisi global tersebut menurut Jokowi perlu diwaspadai, sebab akan berimbas pada ekonomi dalam negeri. Apalagi diakuinya, stabilitas ekonomi dalam negeri belum baik. Seperti harga komoditas yang menurutnya belum membaik. "Kepastian kebijakan keuangan yang kalau kita lihat juga masih belum jelas arahnya mau ke mana," katanya menambahkan.

Namun demikian iya meyakini pergerakan angka pertumbuhan ekonomi masih dalam batas toleransi. Walau akan ada pembenahan di dalam negeri, terutama soal investasi, yang menurutnya masih jarang masuk karena banyak persoalan. "Yang kita harus lakukan perombakan besar-besaran kalau kita tidak melakukan itu saya pastikan kita akan ditinggal," katanya.

BI Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI 2022 Maksimal 5,5 Persen

Adapun 20 ekonom dan pebisnis yang diundang Jokowi adalah:

1. Raden Pardede (Bidang Ekonomi Makro/Fiskal/Industri)
2. Tony Prasetiantono ((Bidang Ekonomi Makro/Fiskal/Moneter)
3. Djisman Simanjuntak (Bidang Ekonomi Perdagangan Nasional)
4. Haryo Aswicahyono (Bidang Ekonomi Perdagangan Internasional/Industri)
5. Ari Kuncoro (Bidang Ekonomi Industri/Ketenagakerjaan)
6. Lukita Dinarsyah Tuwo (Bidang Perencanaan Pembangunan)
7. Elan Satriawan (Bidang Ekonomi Pembangunan/Kesehatan/Pendidikan)
8. Enny Sri Hartati (Bidang Ekonomi Pertanian/Pambangunan)
9. Iman Sugema (Bidang Ekonomi Pembangunan/Pertanian/Syariah).
10. Destry Damayanti (Ekonom Moneter/Keuangan)
11.Heriyanto Irawan (Analis Pasar) 
12. Poltak Hotradero (Analis Pasar)
13. Helmi Amran (Analis Pasar)
14. Revrisond Baswir (Bidang Syariah/Akutansi/Koperasi/Korupsi)
15. Haryadi Sukamdani (Bidang Bisnis)
16. Rosan Roeslani (Bidang Bisnis)
17. Bahlil Lahadia (Bidang Bisnis)
18. Prasetyantoko
19. Kikie Boenawan (Fund Asing)
20. Hendri Saparini (Bidang Ekonomi Makro).

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu, Febrio Kacaribu.

Kemenkeu: Pertumbuhan Ekonomi 2021 yang Dirilis BPS Sesuai Prediksi

BPS baru saja merilis pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal IV-2021 sebesar 5,02 persen dan sepanjang 2021 3,69 persen.

img_title
VIVA.co.id
7 Februari 2022