Didorong Sektor Industri, IHSG Menguat 0,71 Persen 

Seorang pelaku pasar sedang memantau pergerakan IHSG.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

VIVA.co.id – Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,71 persen, atau 37,67 poin ke level 5.380,26 pada perdagangan hingga sesi II sore ini, Kamis 22 September 2016. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada kisaran 5.368,56 - 5.411,61.

IHSG Dibuka Merah, Simak Rekomendasi Saham Awal Pekan Ini

Sementara itu, di pasar valuta asing, nilai tukar rupiah menguat 63 poin, atau 0,48 persen ke posisi Rp13.074 per dolar AS, setelah bergerak di kisaran Rp13.048-Rp13.108.

"Aksi tunggu investor pada pertemuan BoJ (Bank of Japan) dan The Fed pada tengah pekan ini menjadi tekanan tersendiri bagi investor, terlihat setelah pertemuan BOJ dan hasilnya cukup pro market," ujar analis Reliance Securities, Lanjar Nafi, di Jakarta, Kamis 22 September 2016.

Dolar AS Melemah, IHSG Diprediksi Menguat Terbatas

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia tercatat, investor membukukan transaksi sebesar Rp7,09 triliun, dengan volume 7,09 miliar lembar saham. Di pasar reguler, investor asing membukukan transaksi beli bersih (net buy) Rp273,8 miliar.

Sebanyak 150 saham naik, 145 saham turun, dan 88 saham tidak bergerak. Sementara itu, delapan dari 10 indeks sektoral menguat. Penguatan terbesar dialami oleh sektor aneka industri yang menguat sebesar 2,32 persen.

IHSG Dibuka Menghijau, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Dari Asia, mayoritas indeks saham bergerak menguat. Kondisi itu ditunjukkan oleh indeks Nikkei 225 di Jepang, yang naik sebesar 1,91 persen. Indeks Kospi di Korea Selatan, naik sebesar 0,67 persen, dan indeks Hang Seng di Hong Kong, naik sebesar 0,38 persen.

Sore ini, mayoritas indeks saham di Eropa, bergerak menguat sejak dibuka tadi siang. Indeks FTSE100 di Inggris, naik 0,77 persen, indeks DAX di Jerman naik 1,5 persen, dan indeks CAC di Perancis naik 1,36 persen. (asp)

Ilustrasi papan saham IHSG.

IHSG Dibuka Melemah, Simak Rekomendasi Saham Akhir Pekan Ini

IHSG memiliki potensi untuk kembali mengalami tekanan karena saham-saham dari sektor pertambangan dan keuangan.

img_title
VIVA.co.id
5 Maret 2021