e-Warong Bikin 'Resah,' Mensos Khofifah Menanggapi

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa
Sumber :
  • VIVA.co.id/Danar Dono

VIVA.co.id – Kementerian Sosial (Kemensos) telah meluncurkan elektronik warung gotong royong (e-Warong), yaitu Kelompok Usaha Bersama (Kube) untuk penyaluran bantuan sosial (bansos). Karena disubsidi, barang-barang yang dibeli oleh penerima bansos tentu saja lebih murah dari warung umum.

Simulasi 3 Nama Pilgub Jatim Versi ARCI: Khofifah Unggul, Dibayangi Cak Imin dan Risma

Karena lebih murah, muncul keluhan dari beberapa pemilik warung konvensional yang dikelola warga sekitar e-Warong berada. Di antaranya terjadi di e-Warong yang ada di Malang, Jawa Timur. 

Seperti diketahui, e-Warong di Malang adalah yang pertama diluncurkan oleh pemerintah beberapa bulan lalu.

Gerindra Hanya Rekom Khofifah sebagai Cagub Jatim, Emil Tak Pasti jadi Cawagub

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengingatkan agar pengelola e-Warong bisa berkomunikasi dengan baik dengan pemilik warung warga di daerah sekitar.

"Itu terjadi di e-Warong Malang, karena barang yang dijual lebih murah, warung lain mungkin gerah. Saya berpesan kepada semua e-Warong yang sudah berdiri, sampaikan ke warung-warung sekitar bahwa pembeli E-Warong hanya penerima bantuan sosial," ujar Khofifah saat meluncurkan e-Warong Kube di Pare, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, pada Jumat, 23 September 2016. 

Khofifah: Kita Doakan Oktober Mendatang Presiden ke-8 Prabowo Dilantik

Ketua Umum PP Muslimat NU itu menjelaskan, harga bahan pokok yang dijual e-Warong lebih murah karena barangnya disuplai dari Badan Urusan Logistik (Bulog) dan disubsidi oleh pemerintah. 

"Barang yang dijual di e-Warong dari Bulog," ungkap Khofifah.

Launching e-Warong di Kediri, lanjut dia adalah yang 19. Ditargetkan, tahun ini sudah berdiri 300 e-Warong di seluruh Indonesia sebagai tempat dan sistem penyaluran bansos.

Penyaluran bansos melalui e-Warong dilaksanakan bekerja sama dengan bank milik negara (BUMN).

"Hal ini sesuai arahan Presiden bahwa semua bansos disalurkan melalui sistem perbankan agar terawasi dengan baik penyalurannya," kata Direktur Jenderal Penanganan Fakir Miskin, Andi Dulung di tempat yang sama. 

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya