Indonesia Berpotensi Jadi Sentra Produksi AS di Asia

Gelaran Explore Indonesia Business Symposiom di Kota Los Angeles, AS.
Sumber :
  • Dokumentasi KJRI Los Angles.

VIVA.co.id – Promosi investasi di Indonesia terus dilakukan di luar negeri. Los Angeles – salah satu kota tersibuk di Amerika Serikat – menjadi tempat promosi melimpahnya potensi bisnis yang bisa dimanfaatkan para pengusaha asal negeri Paman Sam tersebut. 

LSI Denny JA: Ekonomi Rakyat Berada di Zona Merah

Konsul Jenderal RI di Los Angles, Umar Hadi, dalam sambutannya pada gelaran Explore Indonesia Business Symposiom, yang digelar di Hotel Pantai Inn, La Jolla, California, mengungkapkan, potensi bisnis Indonesia tercermin dari besarnya pasar dalam negeri saat ini. 

Terlebih lagi, didominasi oleh masyarakat kelas menegah dengan usia produktif, dan mayoritas terintegerasi dengan teknologi digital. 

Anak 8 Tahun Tewas Akibat Penembakan di Mal Alabama AS

"Indonesia berpenduduk lebih dari 255 juta jiwa, dengan 130 juta diantaranya adalah anak muda usia produktif. Mereka sangat terkoneksi dengan dunia melalui internet dan smartphone, sekitar 40 persen penduduk Indonesia menggunakan teknologi komunikasi tersebut”, ujar Umar seperti yang disiarkan KJRI Los Angeles, Sabtu 24 September 2016. 

Selain itu, menurut Umar, Indonesia juga memiliki sumber daya alam yang melimpah. Didukung kebijakan pemerintah RI yang pro bisnis dan investasi. 

Amerika Serikat Sita 13 Ton Rambut Impor dari Xinjiang

"Indonesia merupakan pilihan terbaik untuk menjadi sentra produksi di Asia," ujar Konjen Umar meyakinkan para pebisnis kawakan dari kawasan Southern California dan sekitarnya, antara lain Japan Airlines, 99 Ranch Market dan perusahaan seafood ternama Chicken of the Sea.

Dalam kesempatan itu, Konjen Umar mempresentasikan perkembangan perekonomian, kemajuan berdemokrasi dan toleransi Indonesia. Dilanjutkan dengan program pemerintah untuk perbaikan iklim bisnis, reformasi birokrasi dan anti-korupsi, hingga proyek infrastruktur besar-besaran guna mendukung pertumbuhan ekonomi. 

“Anda bisa lakukan apa pun di Indonesia, mulai dari menjadikan Indonesia sebagai basis pasar, sumber impor barang berkualitas, sampai dengan liburan.” ungkapnya. 

Sebagai informasi, gelaran promosi tersebut juga menjadi ajang promosi dan jualan produk Indonesia. Diawali dengan produk makanan dan minuman dengan primadona utamanya, kopi. 

Gelaran Explore Indonesia Business Symposiom.

Di AS, kopi saat ini tengah digandrungi dan menjadi gaya hidup. Sebagai produsen kopi berkualitas, Indonesia tentu tidak mau ketinggalan kesempatan untuk terus raup pangsa pasar bijih coklat nan wangi itu. 

Tampil sebagai barista, Aldo Lihiang, anak muda developer Mooon Apps, sebuah aplikasi khusus kopi untuk ponsel. Di bidang fashion, karya kreatif para desainer Indonesia pun sudah mencuri perhatian dunia.

Hal ini dibahas oleh desainer Nonita Respati yang membawa merk PURANA Indonesia dan mitra bisnisnya Hariman Halim. Nonita, bersama empat desainer Indonesia lainnya, yaitu Ivan Gunawan, Oscar Lawalata, Rinda Salmun, dan Aurelia Santoso, akan menampilkan koleksi-koleksi mereka di Los Angeles Fashion Weeks (LAFW) yang akan digelar pekan depan.

Keberhasilan kelimanya menembus ketatnya seleksi ajang fashion bergengsi itu merupakan salah satu bentuk pengakuan dunia atas kreativitas para desainer Indonesia. 

Dari sisi pariwisata, juga dipromosikan potensi pariwisata Indonesia yang kini tengah naik daun dan menjadi perhatian dunia. Sekaligus betapa mudahnya untuk mengunjungi Indonesia yang kini sudah memberlakukan bebas visa kunjungan singkat, khususnya bagi turis berpaspor Amerika. 

Pemilihan tempat di Hotel Pantai Inn di kota La Jolla ini juga sebenarnya merupakan salah satu strategi marketing. Hotel yang dimiliki oleh pengusaha asing setempat itu menampilkan nuansa Bali yang kental, sehingga para peserta simposium betul-betul diajak menyelami suasana khas Indonesia.

Acara Business Symposium ini merupakan rangkaian dari kegiatan Explore Indonesia yang diselenggarakan oleh KJRI Los Angeles, bekerja sama dengan mitra komunitas Indonesian Women Alliance (IWA), dan didukung berbagai organisasi dan perusahaan Indonesia dan AS seperti Artha Graha Peduli, OUE dan House of GV. 

Gelaran Explore Indonesia Business Symposiom.

Rangkaian acara akan berlanjut pada 24 dan 25 September berupa promosi batik dan kopi di Santa Monica Promenade, salah satu daerah wisata favorit di Los Angeles, serta acara edukasi kopi dan batik di Fowler Museum, University of California, Los Angeles (UCLA). 

Puncaknya adalah keikutsertaan lima desainer Indonesia pada LAFW yang akan digelar 28 September-2 Oktober mendatang.

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya