Holding BUMN Segera Dibahas dengan DPR

Menteri BUMN Rini Soemarno
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

VIVA.co.id – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno, mengungkapkan bahwa pihak pemerintah akan segera menggelar rapat dengar pendapat (RDP) dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) membahas pembentukan induk usaha atau holding BUMN di Indonesia.

Holding BUMN Migas Bikin Pertamina Setara Total dan ExxonMobil

Meski sampai saat ini, DPR belum mencabut larangan Menteri Rini menghadiri rapat DPR, Rini mengaku akan ada komunikasi dalam waktu dekat untuk menyampaikan rencana pembentukan holding BUMN tersebut kepada DPR.

"Nanti akan ada komunikasi (dengan DPR) karena akan ada pemberitahuan, dengan argumen ini yang akan kita sampaikan," kata Rini usai rakor holding BUMN, di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Senin 26 September 2016.

Genjot Bisnis, Pertamina Tetapkan 5 CEO Subholding Migas

Rini menekankan dalam pembentukan holding BUMN pemerintah harus memiliki saham seri A. Agar, pemerintah memiliki kekuasaan dalam pengelolaan BUMN itu sendiri. Seperti diketahui, rencana holding BUMN juga dalam rangka pembentukan super holding BUMN. "Intinya, saham Seri A harus selalu ada," kata Rini.

Sementara itu, Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian BUMN, Aloysius Kiik Ro, menambahkan bahwa pihaknya mengklaim pembahasan terkait dengan pembentukan holding BUMN telah matang. Salah satu yang paling siap adalah pembentukan holding BUMN di sektor migas. "Semua sudah siap, kita tinggal konsultasi dengan DPR lah, nanti diatur," kata Aloy.

Menteri Rini Ungkap Kelemahan BUMN Tambang

Pembahasan holding BUMN dengan parlemen, menurut dia, bisa dilakukan pada bulan Oktober. "Bisa (di bulan Oktober) skemanya sama seperti yang itu (untuk holding migas), PGN (masuk) ke Pertamina, lalu Pertagas (PT Pertamina Gas) diambil PGN," ungkap dia.

Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati (kanan)

Serikat Pekerja: Holding Pertamina Langgar UUD 1945

SK Dirut Pertamina memberikan ruang Pertamina menuju privatisasi

img_title
VIVA.co.id
15 Juni 2020