Penuhi Janji, Pendiri Sriwijaya Air Ikut Tax Amnesty

Chandra Lie, CEO Sriwijaya Air Group
Sumber :
  • VIVA.co.id/Romys Binekasri

VIVA.co.id – Jelang berakhirnya periode I program pengampunan pajak alias tax amnesty, Senin, 26 September 2016, giliran dua pendiri maskapai Sriwijaya Air, Chandra Lie dan Hendry Lie, mendaftarkan diri melaporkan aset mereka ke Kantor Wilayah Wajib Pajak Besar IV di Jalan Jenderal Sudirman.

Pertanyakan Program Tax Amnesty, Mahfud MD: Enggak Jelas Hasilnya!

Chandra Lie mengaku, untuk hari ini dia hanya mendeklarasikan dan menebus harta pribadinya, baik asetnya di dalam negeri maupun di luar negeri, untuk menunaikan kewajibannya sebagai peserta wajib pajak. Sementara untuk aset perusahaan akan dilakukan besok.

"Insya Allah besok saya lapor perusahaan. Tapi ini pribadi. Saya hari ini komit, walaupun karyawan saya kerja keras, Sabtu mampir datang ke rumah untuk merealisasikan," ujarnya di Jakarta.

Kemenkeu Tegaskan Tidak Akan Ada Program Pengampunan Pajak Lagi

Chandra mengaku tak banyak aset pribadi yang ada di luar negeri, kecuali hanya untuk keperluan sekolah anak. "Ada deposito dan ada yang aset, seperti deposito persiapan untuk anak sekolah, dan rumah. Tapi semua kita laporkan buat bisa menghasilkan untuk negara kita ini," tuturnya.

Tak ingin ketinggalan memanfaatkan tarif tebusan termurah dua persen, mereka menyampaikan surat pernyataan harta (SPH). Ini dilakukan  untuk menunaikan janjinya setelah acara pertemuan dengan Presiden Joko Widodo di Istana Negara pada hari Kamis, 22 September 2016 kemarin.

DJP Tegaskan Tax Amnesty Jilid II Ditegaskan Tak Langgar Aturan Pajak

"Saya dapat undangan dinner (makan malam) Jumat malam. Saya sudah komitmen bahwa saya hari Senin penuhi janji," ujarnya.

Chandra mengimbau agar aksinya dapat diikuti oleh para pengusaha lain karena dalam proses keikutsertaan program amnesti pajak ini sangat mudah dan termurah di dunia. "Saya mengajak seluruh pengusaha bukan hanya airlines saja. Saya katakan rugi kalau enggak ikut program tax amnesty ini," tuturnya.

Di samping itu, ia juga mengakui bahwa dalam proses pelaporan terdapat kendala, namun pemerintah telah memberikan kelonggaran terkait administrasi demi mengejar diskon pajak sebesar dua persen hingga akhir September.

"Uang disetor dulu, tapi surat-surat dilaporkan per 31 Desember untuk kejar dua persen, bisa kata Presiden," ujarnya.

Sebagai informasi, Chandra Lie merupakan CEO Sriwijaya Air Group. Saat ini, ia memegang tampuk kepemimpinan PT Sriwijaya Air sebagai Presiden Direktur. Selain Chandra Lie, kerajaan bisnis penerbangan ini dibangun oleh anggota keluarganya, yakni Hendry Lie, Johanes Bundjamin, dan Andy Halim.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya