Wall Street Terguncang Debat Capres AS

Pialang saham di Bursa Wall Street.
Sumber :
  • Reuters

VIVA.co.id – Bursa Wall Street jatuh pada penutupan perdagangan Senin waktu setempat. Investor tiarap merespons debat pertama calon presiden AS, Hillary Clinton dan Donald Trump. Penurunan saham sektor keuangan, didorong kinerja negatif Deutsche Bank juga memberi tekanan. 

IHSG Dibuka Melemah, Terseret Keoknya Wall Street dan Bursa di Kawasan

Dilansir dari Reuters, Selasa 27 September 2016, indeks keuangan Standard & Poor's merosot 0,85 persen ke level 2.146,1. Dow Jones Industrial Average turun 0,91 persen berakhir di level 18.094. Sementara itu Nasdaq Composite kehilangan 0,91 persen ke level 5,257,49. 

"Investor bertindak sangat gugup berkaitan dengan perdebatan (capres AS)," ujar Kepala Strategi Pasar di Boston Private Wealth, Robert Pavlik.

Bursa Wall Street Bergejolak Dapat Kabar Trump Positif COVID-19

Investor memandang, beberapa kritik Clinton berdampak negatif bagi perusahaan farmasi dan membuat harga obat menjadi tinggi. Sedangkan Trump berjanji apabila terpilih akan merombak Undang-undang Kesehatan agar lebih terjangkau, serta meningkatkan jaminan asuransi kesehatan masyarakat yang tidak naik sejak 2010

"Namun, Wall Street mengenal Clinton, (sedangkan) Trump adalah kartu liar," kata CEO Longbow Asset Management di Tulsa, Jake Dollarhide. 

Dulu Mesin Uang, Begini Kondisi ExxonMobil Sekarang

Sekitar 5,9 miliar saham berpindah tangan pada perdagangan awal pekan ini. Lebih rendah dari rata-rata harian selama 20 perdagangan terakhir yaitu 6,8 miliar saham.
 

Wall Street New York

Rusuh di Gedung Kongres AS, Bursa Wall Street Malah Cetak Rekor Baru

Investor Wall Street tak terpengaruh aksi para pendukung Presiden Donald Trump di depan Gedung Kongres AS yang berujung rusuh.

img_title
VIVA.co.id
7 Januari 2021