IHSG Dibuka Melemah, Rupiah Diandalkan Jadi Penguat

Seorang pelaku pasar sedang memantau pergerakan IHSG.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

VIVA.co.id – Indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka melemah 0,53 persen atau 28,84 poin ke level 5.390,76 pada awal perdagangan Rabu 28 September 2016.

Hasil Uji Ketahanan OJK: Perbankan Masih Bisa Mitigasi Pelemahan Rupiah

Analis PT HD Capital Tbk, Yuganur Wijanarko mengatakan, meski dibuka melemah, IHSG masih ada harapan penguatan. Ditopang sentimen positif penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.

"Kami melihat sentimen positif dari penguatan rupiah di bawah Rp13.000 membatalkan skenario koreksi lanjutan," ujarnya di Jakarta.

Rupiah Amblas ke Rp 16.270 per Dolar AS Pagi Ini

Dia memperkirakan, IHSG hari ini akan menuju target batas atas di kisaran 5.435-5.470, sehingga disarankan untuk mengakumulasi saham berkapitalisasi besar dan lapis kedua sebagai berikut ini:

1. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dengan target perdagangan di level Rp12.350.

Erick Imbau BUMN Beli Dolar AS Besar-besaran, Menko Perekonomian hingga Wamenkeu Bilang Gini 

Secara teknikal, pola perbaikan tren jangka pendek dan menengah pada emiten perbankan BUMN ini membuatnya menarik untuk diakumulasi. 

"Melihat kinerja ekspektasi earnings ke depan di 2016-2017 ada pada skenario kenaikan menuju target batas atas psikologis di level Rp12.350," tuturnya.

2. PT Adaro Energy Tbk (ADRO) dengan target perdagangan di level Rp1.240.

Harga minyak mentah dunia yang berada pada level terendah sejak sepuluh tahun terakhir dan valuasi sektor yang cukup murah, membuat emiten pertambangan ini menarik untuk diakumulasi secara jangka menengah pada level Rp1.240.

3. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) dengan target perdagangan di level Rp8.950.

Secara teknikal, perbaikan tren jangka pendek dan menengah pada emiten telekomunikasi BUMN ini dapat digunakan sebagai peluang akumulasi untuk melanjutkan kenaikan menuju level Rp8.950.

4. PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) dengan target perdagangan di level Rp695.

Pola perbaikan momentum dalam tren jangka pendek dan menengah pada emiten properti ini dapat digunakan sebagai peluang  perdagangan mengikuti kontinuasi kenaikan berikutnya menuju target batas atas psikologis di level Rp695. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya