Dolar Berpotensi Tetap di Bawah Rp13.000 Akhir Pekan ini

Dolar AS dan rupiah.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

VIVA.co.id – Kurs mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diharapkan masih mampu bertahan di bawah level Rp13.000 per dolar AS akhir pekan ini, setelah Kamis kemarin ditutup melemah 15 poin atau 0,12 persen ke Rp12.972 per dolar AS.

Mendag Imbau Masyarakat Tak Perlu Khawatir soal Pelemahan Rupiah

Analis NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada, mengatakan, setelah menguat signifikan dalam dua hari terakhir, pada perdagangan kemarin terlihat laju rupiah bergerak melemah imbas adanya aksi ambil untung atau profit taking

"Namun begitu, kurs rupiah atas dolar terlihat masih mampu bertahan di bawah area Rp13.000/dolar. Kini laju rupiah bergerak cenderung menguji level target batas bawahnya di Rp13.000 dengan target batas atas Rp12.892," ujarnya di Jakarta, Jumat, 30 September 2016.

Gubernur BI Proyeksikan Rupiah Baru Balik ke Rp 15.000-an pada Kuartal IV-2024

Reza menjelaskan, laju dolar AS cenderung bergerak flat pada perdagangan kemarin menyusul adanya kesepakatan yang terjadi dalam pertemuan OPEC, khususnya terhadap negara Iran yang selama ini enggan untuk membatasi produksinya.

"Kami perkirakan baik dolar AS, rupiah maupun mata uang lainnya cenderung bergerak konsolidasi setelah pelaku pasar mulai kehabisan sentimen positif," tuturnya.

Bank Indonesia Naikkan BI Rate Jadi 6,25 Persen Demi Stabilkan Rupiah

Terbatasnya pergerakan rupiah pun juga dipengaruhi antisipasi pelaku pasar jelang rilis pertumbuhan ekonomi AS dan klaim pengangguran yang diperkirakan akan membaik. Pada kuartal pertama, pertumbuhan ekonomi riil AS meningkat 0,8 persen.

(ren)

Uang dolar AS dan rupiah.

Melemah di Level Rp 16.220 per Dolar AS, Rupiah Diproyeksi Menguat

Perubahan arah kebijakan moneter AS dan memburuknya ketegangan geopolitik di Timur Tengah dan Eropa membuat ekonomi keuangan global berubah cepat. Hal itu bayangi rupiah.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024