VIVA.co.id – Harga minyak mentah naik sekitar satu persen, dipicu komentar pemimpin Iran yang mendesak perlunya produsen minyak lain untuk bergabung ke Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dalam mendukung pasar.
Dilansir dari laman CNBC, Selasa 4 Oktober 2016, Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan kepada rekannya dari Venezuela Nicolás Maduro dalam pembicaraan telepon, bahwa itu penting bagi negara-negara penghasil minyak mengambil keputusan untuk menaikkan harga minyak dan menstabilkan pasar, seperti dilaporkan kantor berita Iran, IRNA.
Pernyataan Rouhani ini memberi semangat di pasar sejak pekan lalu setelah OPEC mengumumkan rencananya mengurangi produksi.
Harga minyak mentah Brent naik 62 sen, atau 1,2 persen menjadi US$50,90. Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) AS ditutup naik 57 sen, atau 1,2 persen menjadi US$48,81 per barel.
"Ini semacam hari yang sedikit melegakan, tapi kita masih berharap permintaan Iran kepada Venezuela bahwa semua negara diminta bergabung (ke OPEC) dapat menurunkan produksi," kata Phil Flynn, Analis dari Futures Group, Chicago.
Minyak rally pekan lalu, yang berakhir September lebih tinggi untuk kenaikan bulanan kedua berturut-turut, setelah OPEC mengatakan akan memangkas produksi untuk antara 32,5 juta barel per hari (bph) dan 33 juta barel per hari dari sekitar 33,5 juta barel per hari.