IHSG Diproyeksi Tembus 6.000 Tahun Depan

Papan elektronik yang menampilkan pergerakan IHSG.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

VIVA.co.id – PT Mandiri Sekuritas memproyeksikan, indeks harga saham gabungan (IHSG) bisa tembus ke level 6.000 pada 2017. Ada beberapa hal yang mendorong penguatan IHSG tahun depan 

Kemenkeu: Pertumbuhan Ekonomi 2021 yang Dirilis BPS Sesuai Prediksi

Sementara itu, pada 2016, Presiden Direktur PT Mandiri Sekuritas, Silvano Rumantir mengungkapkan, IHSG diperkirakan bertahan di level 5.450.

"Prediksi dari analis kami (mengatakan) akhir 2016, indeksnya berada di level 5.450. Dan, akhir tahun depan mudah-mudahan hit 6.000 indeksnya," kata Silvano, saat ditemui di Crowne Plaza Semanggi, Jakarta pada Selasa, 4 Oktober 2016.

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia di 2021 Capai 3,69 Persen

Ia menjelaskan, setidaknya ada tiga faktor yang mendasari prediksi tersebut. Pertama, adanya kombinasi antara implementasi program pengampunan pajak, atau tax amnesty, dengan adanya strukturisasi kabinet tim ekonomi RI yang baru.

"Secara spesifik ada Menkeu (Menteri Keuangan) ibu Sri Mulyani. Secara kombinasi kita bisa lihat sendiri efeknya seperti apa," ujarnya.

BI Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI 2022 Maksimal 5,5 Persen

Kemudian, karena adanya konfirmasi Gubernur Bank Sentral AS (The Fed) Janet Yellen yang menyatakan bahwa suku bunga acuan Fed Fund Rate ditahan saat ini, dan kabarnya baru disesuaikan pada Desember 2016 mendatang, menghembuskan sentimen positif tersendiri.

"Jadi, faktor-faktor tersebut yang mendukung indeks kuat di level sekarang ini. Ditambah, kami harapkan progres dari tax amnesty yang menggembirakan pada akhir September kemarin, kami harapkan bisa dorong kita punya indeks hingga akhir tahun (2016)," paparnya.

Sementara itu, untuk 2017, faktor yang memengaruhi IHSG, tidak lain adalah dari efek realisasi kebijakan pemerintah, karena pasar akan memonitor implementasi kebijakan unggulan tax amnesty

Selain itu, pasar keuangan juga akan tetap memantau perkembangan kebijakan suku bunga acuan The Fed.

"Masih ada banyak kemungkinan dan analisa untuk faktor (jangka panjang) yang memengaruhi IHSG Indonesia di level 6.000." tambahnya.

Sementara itu, IHSG pada perdagangan hari ini ditutup menguat 8,40 poin atau 0,15 persen ke level 5.472,32. Melanjutkan pergerakan positif, pada akhir transaksi kemarin.

Namun, pergerakan positif IHSG di lantai bursa, tidak ditopang laju rupiah yang melemah lima poin, atau 0,04 persen ke posisi Rp12.978 per dolar Amerika Serikat. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya