IHSG Turun 14,32 Poin, Terimbas Aksi Jual

Papan elektronik IHSG
Sumber :
  • ANTARA/Vitalis Yogi Trisna

VIVA.co.id – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Rabu, 5 Oktober 2016, dibuka melemah 14,32 poin atau 0,26 persen ke 5.458.

IHSG Dibuka Melemah, Simak Rekomendasi Saham Akhir Pekan Ini

Analis PT HD Capital Tbk Yuganur Wijanarko mengatakan, IHSG yang berada dalam pola sideways (mendatar) diperkirakan akan menuju tren penguatan jangka pendek, setelah kemarin mampu bertahan di zona hijau yang ditutup menembus level 5.472.

Menurutnya, meski IHSG sering terimbas aksi jual oleh para pengikut kaum bearish (investor jual) yang tidak tahan dengan volatilitas bursa regional dan keadaan jenuh beli (overbought) harian, namun pergerakan IHSG mampu melanjutkan tren kenaikan.

IHSG Dibuka Merah, Simak Rekomendasi Saham Awal Pekan Ini

“Sehingga, tren jangka pendek yang tadinya relatif sideways berubah ke strong positive. Maka, direkomendasikan akumulasi untuk mengikuti kontinuasi kenaikan berikutnya,” ujarnya.

Dengan demikian, kata Yuganur, peluang penguatan lanjutan pada IHSG di perdagangan hari ini mesti direspons para pelaku pasar dengan mengakumulasi empat saham berikut ini:

Dolar AS Melemah, IHSG Diprediksi Menguat Terbatas

1. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat Tbk (BJBR) dengan target trading di level Rp1.800.

Secara teknikal, pola perbaikan tren jangka pendek dan menengah pada emiten perbankan BUMD ini membuatnya menarik untuk diakumulasi, melihat kinerja ekspektasi earnings ke depan di 2016-2017 ada pada skenario kenaikan menuju resistance (batas atas) psikologis di level Rp1.800.

2. PT Timah Tbk (TINS) dengan target trading di kisaran Rp920-940.

Harga minyak mentah dunia yang berada pada level terendah sejak sepuluh tahun terakhir dan valuasi sektor yang cukup murah, membuat emiten pertambangan ini menarik untuk diakumulasi secara jangka menengah pada kisaran Rp920-940.

3. PT Suka Beton Tbk (WTON) dengan target trading di level Rp1.010.

Secara teknikal, perbaikan tren jangka pendek dan menengah pada emiten konstruksi ini dapat digunakan sebagai peluang akumulasi untuk kontinuasi kenaikan menuju level Rp1.010.

4. PT Sentul City Tbk (BKSL) dengan target trading di level Rp105.

Pola perbaikan momentum dalam tren jangka pendek dan menengah pada emiten properti ini dapat digunakan sebagai peluang trading mengikuti kontinuasi kenaikan berikutnya menuju resistance psikologis di level Rp105.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya