Energi Gas Diprediksi Baru Booming di Tahun 2025

Receiving terminal LNG
Sumber :

VIVA.co.id – PT Pertamina (Persero) menyatakan bahwa pada 2025 gas dan Energi Baru Terbarukan (EBT) memiliki peran yang penting dalam bauran energi nasional.

Harga Gas Murah Industri Bikin Pemasukan Negara Hilang Rp 15,70 Triliun

Vice President LNG Pertamina, Didik Sasongko Widi mengatakan,volume gas akan meningkat 128 persen, dari 283 MBOE menjadi 645 MBOE. Lalu, EBT meningkat secara signifikan dari 59 MBOE menjadi 674 MBOE .

Kenaikan tersebut akan berjalan seiring dengan pengurangan penggunaan bauran energi minyak.

Emiten Produsen Gas Industri Ini Bakal Tebar Dividen 31 Persen dari Laba

"Porsi minyak diharapkan berkurang secara signifikan, tetapi dalam hal volume masih signifikan," ujar Didik dalam diskusi media di kantor pusat Pertamina Jakarta pada Jumat, 7 Oktober 2016.

Pertamina mencatat dari 2013 bahwa penggunaan energi bauran nasional Indonesia terhadap minyak berkisar 554 MBOE atau 47 persen. Sedangkan, energi gas 283 MBOE atau 24 persen, energi batu bara 282 MBOE atau 24 persen, dan energi baru terbarukan (EBT) 59 MBOE atau 5 persen.

Implementasi Penetapan Harga Gas untuk Industri Dinilai Tidak Efektif, Pemerintah Diminta Evaluasi

Berdasar pada Peraturan Pemerintah (PP) No.79/2014 tentang kebijakan energi nasional, persentase gas sebesar 22 persen dan EBT sebesar 23 persen. Sementara, untuk minyak sebesar 714 MBOE atau 25 persen dan batubara sebesar 857 MBOE atau 30 persen.

"Gas diharapkan dapat menggantikan bahan bakar minyak untuk pembangkit listrik dan pada sektor industri. Namun, bahan bakar minyak akan tetap dominan dalam sektor transportasi dan petrokimia," ucapnya.

Saat ini, pertumbuhan permintaan gas mencapai 4 persen per tahun, minyak 2,1 persen per tahu.

"Sebanyak 70 persen permintaan gas berasal dari sektor listrik dan industri, dengan 55 persen permintaan gas berasal dari pulau Jawa," ungkapnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya