Laju Rupiah akan Lanjutkan Penguatan

Ilustrasi uang rupiah.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma

VIVA.co.id – Perdagangan nilai tukar mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali menunjukkan performanya setelah kemarin berhasil ditutup menguat 12 poin (0,09 persen) ke Rp12.977 per dolar AS.

Rupiah Ambruk Pagi ini ke Rp 15.841 per Dolar AS

Analis NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan, mulai kembali aktifnya pasar valas Asia membuat laju mata uang Asia belum kehabisan sentimen positif sehingga laju rupiah kembali menguat terbatas.

Namun, para pelaku pasar masih tetap bersiaga dengan mengambil sikap wait and see serta masih menunggu akan adanya sentimen positif lanjutan, sehingga membuat laju rupiah diperkirakan sideways (cenderung mendatar).

Rupiah Stagnan di Rp 15.800 per Dolar AS

"Rupiah hari ini, akan bergerak di kisaran Rp13.020 hingga Rp12.976 per dolar AS," ujar Reza, Selasa, 11 Oktober 2016.

Menurutnya, laju dolar AS yang bergerak variatif pada perdagangan kemarin lantaran pelaku pasar cenderung memperhatikan debat calon Presiden AS di tengah melemahnya data Non Farm Payrolls AS dari 167.000 menjadi 156.000 serta tingkat pengangguran yang juga meningkat dari 4,9 persen menjadi lima persen. 

Rupiah Senin Pagi Menguat Terdorong Suntikan Dana Bank Sentral China

Sementara, sentimen dari domestik di mana posisi cadangan devisa Indonesia di akhir September 2016 yang naik tercatat sebesar US$115,7 miliar, lebih tinggi dibandingkan dengan posisi akhir Agustus 2016 sebesar US$113,5 miliar turut menopang penguatan rupiah.

"Tidak hanya itu, program amnesti pajak pada periode kedua ini juga diproyeksikan masih akan mencatatkan hasil positif sehingga nantinya akan diapresiasi oleh pelaku pasar uang," tutur  Reza.

Lembaran mata uang rupiah dan dolar AS di Jakarta.

Rupiah Tumbang ke Level Rp 15.884 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot melemah pada perdagangan Kamis pagi, 28 Maret 2024.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024