Kementerian PUPR Butuh Banyak Insinyur Teknik

Para pekerja sibuk di suatu lokasi proyek infrastruktur di Jakarta beberapa waktu lalu.
Sumber :
  • REUTERS/Garry Lotulung

VIVA.co.id – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, pihaknya telah membentuk Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM), untuk meningkatkan sumber daya manusia di bidang insinyur.

Siap-siap Tarif Tol Dalam Kota Resmi Naik Besok, Ini Rinciannya

Sebab, saat ini, Kementerian PUPR diketahui memerlukan banyak partisipasi para anak bangsa yang bergelar insinyur, terutama para ahli jembatan, jalan, bendungan, dan ahli jalan raya.

"Kami merasa di PUPR sudah jarang ahli jembatan, ahli irigasi, ahli bendungan, ahli jalan raya," kata Basuki dalam acara Rapimnas Persatuan Insinyur Indonesia (PII), di sebuah hotel kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa 11 Oktober 2016.

Sri Mulyani Ungkap 'Kontraksi Dalam' Belanja Modal Januari 2022

Basuki menyebut, kebutuhan insinyur profesional hingga tahun 2025 sebanyak 120 ribu orang, atau sekitar 10 ribu orang insinyur profesional per tahun.

Karenanya, Kementerian PUPR melalui Ditjen Bina Konstruksi, telah bekerja sama dengan sejumlah politeknik, seperti Politeknik Negeri Jakarta (PNJ) dengan vocational school di level politeknik.

Daftar 12 Ruas Jalan Tol Baru yang Diresmikan 2021

Selain itu, Basuki juga meminta kepada pihak PII agar bersama-sama mau menerima para mahasiswa lulusan teknik, untuk bisa magang baik di Kementerian PUPR maupun dengan pihak PII.

"Insinyur profesional itu seperti kedokteran. Begitu wisuda, jadi sarjana kedokteran, tapi belum dokter. Setelah koas dua tahun, baru jadi dokter. Begitu pun insinyur," ujarnya.

Diketahui, dalam acara Rapimnas Persatuan Insinyur Indonesia (PII), turut hadir Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto, Menteri Riset Teknologi dan Perguruan Tinggi Mohammad Natsir, Ketua Umum PII Hermanto Dardak, serta pengurus PII lainnya baik dari Pusat maupun dari Cabang. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya