Jokowi Sebut Promosi Produk RI Tidak Jelas

Trade Expo Indonesia (TEI) 2016
Sumber :
  • Shintaloka Pradita Sicca / VIVA.co.id

VIVA.co.id – Presiden Joko Widodo, membuka Trade Expo 2016, di Jakarta International Expo, Kemayoran Jakarta Pusat, Rabu 12 Oktober 2016. Dalam kesempatan itu, dia menegaskan, agar produk-produk dalam negeri tidak hanya mengandalkan pasar-pasar yang sudah ada tapi bagaimana membuka pasar baru, yang selama ini tidak pernah terjamah.

Luhut Beberkan 7 Strategi Genjot Penggunaan Produk Dalam Negeri

"Harus berani masuk ke pasar-pasar baru, penetrasi ke pasar-pasar baru yang selama ini tidak pernah kita lihat, yang selama ini tidak pernah kita perhatikan. Misalnya India,  pasar-pasar Afrika yang penduduknya lebih dari 60 juta, 80 juta, itu harus diperhatikan," jelas Presiden Jokowi, di JIExpo Kemayoran.

Untuk mewujudkan hal tersebut, Jokowi memberikan tips kepada pelaku usaha, agar pemasaran produk yang dibuatnya dapat maksimal. Salah satunya adalah memperhatikan design produk yang dijual.

Spotlight Indonesia 2023, Membuka Panggung untuk UKM Fashion

Jokowi mencontohkan, ada beberapa produk yang sempat dilihatnya kala mengunjungi stand UMKM yang ada di gelaran itu, sudah memenuhi syarat pasar internasional. Namun, menurutnya masih bisa dikembangkan lebih maksimal. 

"Mulai ada pembenahan di kemasan, sudah masuk ke Korea, sudah masuk ke Mesir ini yang kita perlukan," kata Jokowi.

Ganjar Ingin Tingkatkan Geliat Industri Guna Majukan Produk Dalam Negeri

Produk-produk Indonesia, kata Jokowi, sangat banyak. Sehingga, harus dipadukan juga dengan promosi. Karena itu, sudah meminta jajaran kementerian terkait, untuk melakukan membantu secara maksimal pelaku usaha untuk promosi pruduk, meskipun dalam situasi ekonomi global yang masih belum bangkit saat ini.

"Mulai promosi besar-besaran dan pada saatnya nanti ekonomi global sudah baik ini kesempatan kita untuk memperbesar volume ekspor kita," katanya.

Selama ini, diakui Jokowi memang sudah ada promosi. Bahkan, dilakukan oleh 17 kementerian. Hanya saja, promosi yang dilakukan tidak bersama, sehingga tidak jelas arahnya ke mana.

"Tidak terkonsentrasi, sehingga tujuannya ke mana arahnya ke mana menjadi berceceran. Ini yang sudah dikumpulkan nanti akan kelihatan, fokus konsentrasi bisa masuk ke pasar-pasar yang kita inginkan," jelas Jokowi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya