Stok Melimpah, Harga Minyak Turun 1,2 Persen

Rig Minyak.
Sumber :
  • CNBC

VIVA.co.id – Harga minyak dunia pada Rabu waktu New York, ditutup turun lebih dari satu persen, setelah organisasi negara pengekspor minyak dunia (OPEC) melaporkan produksi minyak September, tertinggi dalam delapan tahun dan menyebabkan melimpahnya pasokan global.

Harga Minyak Tergelincir Usai Stok Melimpah dan Dolar AS Menguat

Dilansir dari laman Reuters, Kamis 13 Oktober 2016, terlihat harga minyak berjangka Amerika Serikat, turun 61 sen, atau 1,2 persen ke level US$50,18 per barel, dari Selasa lalu, yang sebesar US$50,79 per barel.

Kemudian, untuk harga minyak berjangka Brent, tercatat juga turun 56 sen, atau 1,1 persen menjadi US$51,85 per barel dari harga penutupan Selasa lalu, yang sebesar US$52,36 per barel.

Rupiah Menguat Hari Ini Dipicu Anjloknya Harga Minyak Dunia

Pelemahan harga minyak yang terjadi saat ini, juga disebabkan oleh menguatnya dolar AS pada sejumlah mata uang dunia dalam tujuh bulan terakhir, sehingga melemahkan permintaan minyak mentah, khususnya pembeli yang menggunakan Euro dan mata uang lainnya.

Selain itu, tidak konsistennya penyataan para petinggi energi dunia, turut mendorong harga minyak semakin lemah. Hal itu terlihat, dari masih besarnya produksi minyak dunia di tengah kesepakatan pemangkasan produksi di OPEC.

Harga Minyak Jatuh Dipicu Harapan Kemajuan Negosiasi Rusia-Ukraina

CEO Mercuria Energy Group Ltd, Marco Dunand mengatakan, harga minyak dunia ke depan bisa jatuh ke level US$40 per barel dan bahkan lebih rendah, jika OPEC gagal menyepakati pemangkasan produksi pada pertemuan November mendatang. (asp)

Pengeboran Minyak Lepas Pantai Pertamina.

Ketidakpastian Ekonomi Tinggi, Harga Minyak Dunia Bervariasi dan di Bawah US$80 Per Barel

Harga minyak mentah jenis Brent berjangka naik 17 sen atau 0,2 persen, menjadi ke level US$79,52 per barel, sedangkan harga WTI turun 3 sen menjadi US$74,22 per barelnya.

img_title
VIVA.co.id
7 Desember 2022