Paket Kebijakan Ekonomi Ditargetkan Dorong Pertumbuhan 5,7%

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Thomas Trikasih Lembong.
Sumber :
  • viva.co.id/Chandra G. Asmara

VIVA.co.id – Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,7 persen di 2017. Sejumlah paket kebijakan ekonomi yang telah diluncurkan Pemerintah diharapkan bisa membantu upaya pemerintah mencapai target tersebut.

Menteri Investasi Bahlil Resmikan Media Center Indonesia Maju, Ini Fungsinya

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Thomas Lembong, mengatakan paket kebijakan ekonomi (PKE) berperan penting dalam upaya untuk meningkatkan arus perdagangan, pariwisata dan investasi di Indonesia.

“PKE yang diluncurkan oleh pemerintah yang berkaitan dengan tiga aktifitas ekonomi utama tersebut yang diharapkan dapat berkontribusi positif terhadap upaya pencapaian pertumbuhan ekonomi 5,7 persen pada 2017,” ujar Thomas di Trade Expo Indonesia ke-31 di JIExpo pada Kamis, 13 Oktober 2016.

Bangun Kemitraan dengan UMKM, Unit Usaha BUMI Raih Penghargaan BKPM

Untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, BKPM bekerjasama dengan Kementerian Perdagangan menggelar kegiatan Trade, Tourism, and Investment (TTI) Forum dalam Trade Expo Indonesia ke-31.

”Sesuai dengan arahan Presiden, keterbukaan dan peningkatan daya saing merupakan dua hal utama yang akan menjadi fokus dalam Trade Tourism, Investment Seminar ini," ucap Thomas.

BKPM Pastikan Kenaikan Upah Minimum 2023 Tak Ganggu Iklim Investasi di RI

Forum TTI ini dibuka oleh Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita, serta menampilkan pembicara utama Kepala BKPM, serta dari berbagai kementerian di antaranya Kementerian Pariwisata, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri, Rosan P. Roslani, serta Deputi Bidang Koordinasi Perniagaan dan Industri Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Edy Putranto.

Forum TTI merupakan forum terintegrasi yang akan berperan strategis dalam diseminasi paket kebijakan ekonomi pemerintah. Forum ini diikuti oleh 600 peserta terdiri dari duta besar negara sahabat, pejabat pemerintah daerah terkait, asosiasi bisnis, investor dan pengusaha potensial yang tertarik memiliki usaha di Indonesia.

“Harapannya dengan mendapatkan informasi tangan pertama dari pemangku kepentingan yang ada. Calon investor potensial yang sudah tertarik untuk menanamkan modalnya di Indonesia dapat segera merealisasikan investasinya," lanjut Thomas.

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya