Buruknya Data Ekonomi China Perlemah Wall Street

Pialang saham di Bursa Wall Street.
Sumber :
  • Reuters

VIVA.co.id – Indeks saham utama Amerika Serikat (AS) ditutup melemah pada Kamis 13 Oktober 2016, setelah investor memperhatikan data yang kurang baik dari China, kenaikan harga minyak dan kemungkinan kenaikan suku bunga sentral AS.

Rusuh di Gedung Kongres AS, Bursa Wall Street Malah Cetak Rekor Baru

Dilansir dari laman CNBC, pada Jumat 14 Oktober 2016, Dow Jones Industrial Average turun 184,25 di posisi terendah setelah pada sesi awal ditutup turun 45 poin. Pelemahan itu didorong oleh turunnya saham Goldman Sachs.

Kemudian, untuk Indeks S&P 500 pada penutupan kemarin juga tercatat tutun 0,3 persen, yang didorong pelemahan terbesar pada sektor keuangan yang jatuh hingga 1,1  persen. Sedangkan, Indeks komposit Nasdaq juga underperformed yang jatuh sekitar 0,5 persen.

IHSG Dibuka Melemah, Terseret Keoknya Wall Street dan Bursa di Kawasan

Buruknya data ekonomi China terlihat dari anjloknya ekspor negara tersebut sebesar 10 persen pada bulan lalu, sementara impor turun sebesar 1,9 persen. Atas kondisi itu pasar ekuitas di Asia pun ditutup bervariasi, di mana Shanghai komposit dan indeks Hang Seng jatuh 1,61 persen.

Kepala Analis Pasar The Lindsey Group, Peter Boockvar, mengatakan, perdagangan global yang lemah memang menjadi kejutan tapi yang sudah diperkirakan sebelumnya, ekonomi makro China memang menjadi sorotan dunia karena pengaruhi aktivitas ekonomi global.

Bursa Wall Street Bergejolak Dapat Kabar Trump Positif COVID-19

Selain itu, setelah kemarin pasar mengantisipasi suku bunga dengan naiknya imbal hasil surat utang, Kamis lalu imbal hasil obligasi global mulai mereda. Seperti yield surat utang AS dua tahun menjadi sebesar 0,83 persen, dan 10 tahun menjadi turun ke 1,74 persen.

Adapun pelemahan saham-saham utama AS tersebut adalah Dow Jones Industrial Average turun 45,26 poin, atau 0,25 persen, menjadi ditutup pada level 18.098,94, yang disebabkan oleh saham Chevron dan Merck yang turun.

Lalu, Indeks S&P 500 ditutup turun 6,63 poin, atau 0,31 persen, menjadi berakhir di level 2.132,55, dengan enam saham sektor keuangan memimpin pelemahan dan pelemahan saham utilitas..

Sedangkan, indeks komposit Nasdaq tergelincir 25,69 poin, atau 0,49 persen, menjadi ditutup pada level 5.213,33.

Indeks Volatilitas CBOE (VIX), yang secara luas dianggap sebagai ukuran terbaik dari ketakutan di pasar, diperdagangkan mendekati 16,5, naik 3,7 persen. Dan volume perdagangan Kamis mencapai 859,2 juta unit, dengan volume komposit mencapai 3,4 miliar unit saham.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya