Jonan Dikhawatirkan Tak Optimal Pimpin ESDM

Presiden Joko Widodo dan Ignasius Jonan.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma

VIVA.co.id – Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru saja melantik Ignasius Jonan sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) beserta dengan Wakil Menteri (Wamen) ESDM, Arcandra Tahar. Keputusan Presiden Jokowi ini pun kembali mengundang kontroversi. 

Ignasius Jonan Kenang Upacara di Dalam Lambung KRI Nanggala 402

Direktur Eksekutif Indonesian Resources Studies (IRESS), Marwan Batubara mengaku khawatir, dengan dipilihnya Jonan yang tidak memiliki latar belakang ESDM sama sekali. Menurut dia, hal ini akan membuat sektor ESDM di Indonesia semakin tidak optimal. 

"Ya, kita khawatir saja, nanti sektor ESDM tidak optimal, dan saya kira kekhawatiran itu wajar, karena namanya orang yang diangkat (sebagai pejabat) itu memang harus memahami masalah, harus profesional di bidangnya." kata Marwan saat dihubungi VIVA.co.id, Jakarta, Jumat 14 Oktober 2016. 

Ignasius Jonan Resmi Jadi Komisaris Sido Muncul

Menurut Marwan, orang yang diangkat sebagai menteri ESDM, harusnya yang memiliki pengalaman dan profesional di sektor tersebut. Apalagi, Jonan pernah diberhentikan oleh Presiden Jokowi sebagai Menteri Perhubungan pada reshuffle jilid II.

"Kenapa kok di reshuffle diangkat lagi, justru dia dahulu bagus di sana (Kementerian Perhubungan), karena memang punya pengalaman di bidangnya. Dia kan (Dirut) Kereta Api kan," kata Marwan. 

Tarif Listrik Tegangan Rendah Turun, PLN: Silakan Nikmati

Selain itu, Marwan juga mengaku kecewa dengan dipilihnya Arcandra sebagai Wamen ESDM. Menurutnya, seseorang yang telah diberhentikan karena persoalan integritas, kenapa justru diangkat lagi oleh Presiden Jokowi. 

"Terus, pak Arcandra kenapa masih diangkat? Bagaimana pun, pejabat negara itu harus punya integritas yang tinggi, ternyata kan integritasnya Arcandra ini kan sudah bermasalah di awal itu," ujar dia. (asp)

Menteri ESDM Arifin Tasrif

Biaya Ngecas Kendaraan Listrik di RI Termurah di Dunia Setelah China

Menteri ESDM Arifin Tasrif mengungkapkan, biaya yang dikenakan untuk ngecas kendaraan listrik antara Rp1.644-Rp2.466 per kWh.

img_title
VIVA.co.id
22 April 2021