September 2016, Neraca Perdagangan RI Surplus US$1,22 Miliar

Pelabuhan Peti Kemas Kalibaru, Tanjung Priok.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Chandra G. Asmara

VIVA.co.id – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, neraca perdagangan Indonesia pada September 2016 kembali mencatatkan surplus sebesar US$1,22 miliar atau meningkat dibandingkan surplus bulan lalu yang hanya sebesar US$293,6 juta.

Neraca Perdagangan Januari Surplus, BI: Positif Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi RI

Kepala BPS Suhariyanto mengungkapkan, surplus perdagangan tersebut terjadi berdasarkan selisih dari total nilai ekspor dan impor pada September 2016 yang masing-masing senilai US$12,51 miliar dan US$11,30 miliar.

"Kalau dilihat, ini menjadi surplus tertinggi sejak 13 bulan terakhir," kata Kecuk, sapaan akrab Suhariyanto, di kantor BPS, Jakarta, Senin, 17 Oktober 2016.

Neraca Perdagangan RI Surplus, BI: Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi Indonesia

Kecuk menjabarkan, total nilai ekspor pada September 2016 tercatat sebesar US$12,51 miliar, atau turun 1,84 persen dibandingkan nilai ekspor pada Agustus 2016. Bahkan, jika dibandingkan secara year on year (yoy) sejak September 2015, masih menurun sebesar 0,59 persen.

Apabila dirinci, ekspor minyak dan gas (migas) pada September hanya mencapai US$1,10 juta. Angka ini menurun dibandingkan bulan lalu, yaitu sebesar US$1,13 juta. Dari sisi ekspor non migas, juga turun 6,78 persen, dari US$11,60 juta menjadi US$11,45 juta

Neraca Perdagangan Oktober Surplus, BI: Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi

"Ekspor dari Agustus ke September memang ada yang mengalami penurunan," katanya.

Sementara kinerja impor pada September, Kecuk melanjutkan, tercatat sebesar US$11,30 miliar, atau turun 8,78 persen. Apabila dibandingkan secara yoy sejak 2015 lalu, total nilai impor Indonesia secara keseluruhan masih turun 2,26 persen.

Dirinci lebih jauh, impor migas pada September mencapai US$1,74 miliar, atau turun 2,97 persen jika dibandingkan pada Agustus. Sementara untuk impor non migas pada September, tercatat sebesar US$9,55 miliar atau turun 9,77 persen dibandingkan bulan lau.

Sehingga dengan demikian, aktivitas perdagangan Indonesia secara kumulatif sejak Januari-September mencatatkan surplus sebesar US$5,67 miliar, dengan total nilai ekspor sebesar US$104,36 miliar dan nilai impor sebesar US$98,69 miliar.

"Meskipun surplus, nilai ekspor masih minus. Impor juga masih minus. Ini menunjukkan perekonomian global masih lemah," ungkapnya.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya