- VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id – Nilai tukar eceran rupiah terhadap empat nilai tukar mata uang dunia seperti dolar Amerika Serikat (AS), dolar Australia, Yen Jepang, dan Euro tercatat mengalami apresiasi pada September 2016.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta mengungkapkan, rupiah terhadap mata uang negeri Paman Sam pada September tercatat mengalami apresiasi sebesar 2,27 persen.
"Level tertinggi rupiah terhadap dolar AS terjadi di Nusa Tenggara Timur sebesar Rp12.821 per dolar AS. Sementara yang terendah, di Gorontalo sebesar Rp13.810 per dolar AS," ungkap Kecuk, sapaan akrab Suhariyanto, Senin 17 Oktober 2016.
Kecuk menjabarkan, rupiah juga terapresiasi terhadap dolar negeri Kangguru, sebesar 0,73 persen, di mana level tertinggi rata-rata terjadi di Kalimantan Utara pada minggu kedua, yaitu sebesar Rp9.443 per dolar Australia.
Sedangkan terhadap Yen Jepang, rupiah tercatat mengalami apresiasi sebesar 0,38 persen. Level tertinggi rupiah terhadap mata uang negeri Sakura itu terjadi di wilayah Nusa Tenggara Timur, yang mencapai Rp121,50 per yen Jepang, pada minggu kedua September.
Selain itu, rupiah pun menunjukan keperkasaannya terhadap mata uang Euro, sebesar dua persen. Level tertinggi mata uang Garuda, terjadi di wilayah Sulawesi Tengah, sebesar Rp14.281 per Euro. Ini terjadi pada minggu pertama di sisa tiga bulan terakhir tahun ini.
"Data ini merupakan posisi kurs di money changer sampai Oktober minggu kedua," kata Kecuk.