Rupiah Masih akan Bergerak Melemah Selasa Ini

Seorang pegawai BNI memindahkan tumpukan uang rupiah.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

VIVA.co.id – Perdagangan nilai tukar mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) hari ini, Selasa, 18 Oktober 2016,  sepertinya masih akan mengalami tekanan usai ditutup terkoreksi 36 poin (0,27 persen) ke Rp13.069 per dolar AS pada perdagangan kemarin.

Hasil Uji Ketahanan OJK: Perbankan Masih Bisa Mitigasi Pelemahan Rupiah

Analis dari Asosiasi Analis Efek Indonesia, Reza Priyambada, mengatakan sentimen tersebut berasal dari spekulasi kebijakan bank sentral karena kekhawatiran mengenai ekonomi global yang kembali muncul.

"Laju rupiah tak mampu melanjutkan penguatannya pada perdagangan kemarin," ujarnya di Jakarta.

Rupiah Amblas ke Rp 16.270 per Dolar AS Pagi Ini

Pihaknya memperkirakan, hari ini nilai tukar mata uang garuda akan bergerak di kisaran batas bawah di Rp13.074 dan batas atas di level Rp13.046 per dolar AS.
 
Reza menyatakan, sentimen dari domestik terkait dengan data ekonomi Badan Pusat Statistik (BPS) yang merilis adanya surplus pada neraca perdagangan Indonesia di bulan September.

Menurut Reza, keadaan tersebut justru dijadikan momentum para pelaku pasar uang untuk merealisasikan keuntungannya setelah laju rupiah mengalami penguatan dalam beberapa hari terakhir.

Erick Imbau BUMN Beli Dolar AS Besar-besaran, Menko Perekonomian hingga Wamenkeu Bilang Gini 

"Padahal, laju dolar AS cenderung melemah di perdagangan Asia karena ekspektasi The Fed akan membiarkan laju inflasi mengalami kenaikan, seiring meningkatnya daya beli masyarakat AS," tuturnya.

Konferensi Pers Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia

Bank Indonesia Naikkan BI Rate Jadi 6,25 Persen Demi Stabilkan Rupiah

Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan atau BI Rate sebesar 25 basis poin (bps). Sehingga, suku bunga BI naik menjadi 6,25 persen.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024