IHSG Dibuka Naik, Akumulasi Saham Ini

Bursa Efek indonesia
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ahmad Rizaluddin

VIVA.co.id – Indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini, Selasa, 18 Oktober 2016, dibuka naik 0,27 persen atau 14,37 poin ke level 5.424,67 mengawali sesi I pagi ini.

Cinema XXI Tebar Dividen 2023 Rp 666 Miliar

Analis PT KGI Indonesia, Yuganur Wijanarko mengatakan, IHSG saat ini tengah melanjutkan proses kenaikan jangka pendek, setelah kemarin lebih banyak bermain di zona hijau.

Menurutnya meski laju IHSG kerap didera aksi jual lantaran tidak tahan dengan volatilitas global, namun aksi beli pada saham big cap dan lapis kedua mampu mendorong penguatan indeks.

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 4,8 Triliun pada 2023, Anjlok 10,5 Persen

"Kaum banteng yang cukup antusias dengan perkembangan tren IHSG ke depan, membuat IHSG kembali menembus level resistance (batas atas) psikologis 5.370," ujarnya di Jakarta.

Sehingga, kata dia, saat ini level psikologis tersebut yang menjadi batas bawah atau support baru untuk mendukung kontinuasi kenaikan berikutnya ke kisaran ke 5.470-5.525.

Laba Vale Indonesia Kuartal III-2023 Turun Jadi US$52,6 Juta, Ini Pemicunya

Dengan demikian, lanjut Yuganur, pihaknya menyarankan akumulasi empat saham berikut ini:

1. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan target di kisaran Rp12.450-Rp12.800

Secara teknikal, pola perbaikan tren jangka pendek dan menengah pada emiten perbankan BUMN ini membuatnya menarik untuk diakumulasi, melihat kinerja ekspektasi earnings ke depan di 2016-2017 ada pada skenario kenaikan menuju resistance psikologis di kisaran Rp12.450-12.850.

2. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dengan target di level Rp900.

Harga minyak mentah dunia yang berada pada level terendah sejak sepuluh tahun terakhir dan valuasi sektor yang cukup murah, membuat emiten pertambangan ini menarik untuk diakumulasi secara jangka menengah pada level Rp900.

3. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) dengan target di kisaran Rp4.350-Rp4.450.

Secara teknikal, perbaikan tren jangka pendek dan menengah pada emiten telekomunikasi BUMN ini dapat digunakan sebagai peluang akumulasi untuk kontinuasi kenaikan menuju level Rp4.350-4.450.

4. PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) dengan target di kisaran Rp730-Rp770.

Pola perbaikan momentum dalam tren jangka pendek dan menengah pada emiten properti ini dapat digunakan sebagai peluang trading mengikuti kontinuasi kenaikan berikutnya menuju resistance psikologis di kisaran Rp730-Rp770.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya