- VIVA.co.id/Ahmad Rizaluddin
VIVA.co.id – Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Teuku Erry Nuradi mendorong perusahaan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) untuk mencatatkan sahamnya di lantai bursa. Menurut dia, jumlah perusahaan di Sumut yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) masih sangat minim.
"Jumlah perusahaan di Sumut yang sudah melantai di pasar bursa sebanyak enam perusahaan, angka itu masih kecil bila dibanding potensi besar dunia usaha di provinsi lain. Jadi kita terus dorong pertumbuhannya," tuturnya di Medan, Sumatera Utara, Rabu, 19 Oktober 2016.
Erry menilai, jumlah penduduk Sumut yang tercatat terbesar keempat di Indonesia menandakan pertumbuhan ekonomi yang terus membaik. Artinya, hal tersebut berpotensi menghasilkan kinerja perdagangan dalam dan luar negeri yang terbilang cukup bagus.
"Pemerintah Provinsi Sumut siap mendukung khususnya kepada perusahaan BUMD agar bisa melantai di pasar bursa," ujarnya.
Guna mendorong perusahaan melantai di pasar modal, kata dia, pihaknya akan menggandeng Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan PT Bursa Efek Indonesia (BEI). Dengan hasil kerja sama itu, pastinya akan semakin banyak perusahaan dari tanah Sumut untuk Initial Public Offering (IPO) di bursa.
"Saya kira sosialisasi yang terus dilakukan dan dukungan kuat akan membuat pengusaha lebih siap untuk go public karena pengusaha sebenarnya diuntungkan dengan menjadi perusahaan terbuka," tuturnya.
Menurutnya, semakin banyaknya perusahaan Sumut yang dimiliki oleh publik maka memberikan keuntungan bagi Pemprov Sumut. Perusahaan tersebut akan mendorong terus pembangunan infrastruktur yang sedang gencar dijalankan, khususnya di daerah Medan.
Sementara itu, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Nurhaida menambahkan, kegiatan sosialisasi pasar modal terus digalakkan. Dengan tujuan menyebarkan informasi secara luas keuntungan masuk ke pasar modal kepada pelaku usaha di daerah
"Pasar modal jadi sumber pendanaan untuk dorong pengembangan usaha di Sumut. Makin banyak perusahaan daerah IPO, tentunya meningkatkan ekonomi daerah, dan tidak lupa muncul sentra ekonomi yang lebih menyebar, serta tidak terkonsentrasi pada satu daerah tertentu saja," ujarnya.