Keperkasaan Rupiah Berlanjut di Oktober

Seorang pegawai BNI memindahkan tumpukan uang rupiah.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

VIVA.co.id – Pergerakan nilai tukar rupiah selama Oktober 2016 tercatat mengalami penguatan dan cenderung stabil terhadap dolar Amerika Serikat. Mata uang Garuda secara rata-rata terapresiasi 0,41 persen atau di kisaran Rp13.110 per dolar AS.

Hasil Uji Ketahanan OJK: Perbankan Masih Bisa Mitigasi Pelemahan Rupiah

"Penguatan itu berlanjut, dan di minggu ketiga Oktober Rp13.005 per dolar AS," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Tirta Segara dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Kamis 20 Oktober 2016.

Tirta menjelaskan, dari sisi internal, penguatan rupiah terhadap mata uang Paman Sam didorong dari semakin membaiknya perekonomian domestik, seiring dengan terjaganya stabilitas makro ekonomi nasional.

Rupiah Amblas ke Rp 16.270 per Dolar AS Pagi Ini

Sementara dari faktor global, lanjut Tirta, kepastian bank sentral Amerika Serikat (The Fed) yang akan menaikkan tingkat suku pada Desember mendatang, memberikan angin positif bagi pasar keuangan. Sehingga, rupiah tetap dalam teritori positif.

"Ke depan kami akan tetap jaga stabilitas kurs rupiah, sesuai dengan fundamentalnya," kata Tirta.

Erick Imbau BUMN Beli Dolar AS Besar-besaran, Menko Perekonomian hingga Wamenkeu Bilang Gini 

Sebagai informasi, nilai tukar rupiah pada hari ini berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate BI, berada di level Rp12.999 per dolar AS, menguat Rp8 dari posisi perdagangan kemarin, di mana rupiah berada di level Rp13.007 per dolar AS.
 

Konferensi Pers Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia

Bank Indonesia Naikkan BI Rate Jadi 6,25 Persen Demi Stabilkan Rupiah

Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan atau BI Rate sebesar 25 basis poin (bps). Sehingga, suku bunga BI naik menjadi 6,25 persen.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024