Apple dan Microsoft Dongkrak Indeks Saham di Wall Street

Ilustrasi Wall Street
Sumber :
  • REUTERS/Carlo Allegri/File Photo

VIVA.co.id – Bursa saham New York ditutup “menghijau” pada perdagangan Senin waktu Amerika Serikat. Terdorong peningkatan pendapatan emiten, dan aksi korporasi beberapa perusahaan yang menunjukan bahwa banyak perusahaan di AS masih menarik bagi investor. 

IHSG Dibuka Melemah, Terseret Keoknya Wall Street dan Bursa di Kawasan

Dilansir dari Reuters, Selasa 25 Oktober 2016, indeks Standard & Poor's 500 mencapai level tertingginya dalam dua pekan terakhir. Ini terdorong kenaikan saham Microsoft dan Apple, dua raksasa teknologi di AS, yang sahamnya naik masing-masing 2,2 persen dan 0,9 persen. 

"Penghasilan akan terus meningkatkan, karena harga energi yang menguntungkan dan pola konsumsi yang kuat di AS," kata Manajer Portofolio di Stifel Nicolaus di Florham Park, New Jersey, Chad Morganlander.

Bursa Wall Street Bergejolak Dapat Kabar Trump Positif COVID-19

Indeks, Dow Jones Industrial Average naik 77,32 poin, atau 0,43 persen, ke level 18.223,03, indeks S & P 500 naik 10,17 poin, atau 0,47 persen, ke level 2,151.33. Sementara itu, indeks Nasdaq Composite IXIC naik 52,43 poin, atau 1 persen, ke 5,309.83.

Menurut data Thomson Reuters, sekitar 5,8 miliar saham berpindah tangan di bursa AS pada perdagangan Senin, di bawah rata-rata perdagangan harian selama 20 sesi terakhir yaitu 6,4 miliar saham.

Dulu Mesin Uang, Begini Kondisi ExxonMobil Sekarang

(ren)

Wall Street New York

Rusuh di Gedung Kongres AS, Bursa Wall Street Malah Cetak Rekor Baru

Investor Wall Street tak terpengaruh aksi para pendukung Presiden Donald Trump di depan Gedung Kongres AS yang berujung rusuh.

img_title
VIVA.co.id
7 Januari 2021