BKPM: Jangan Bicara Insentif Sebelum Pungli Diberantas

Kepala BKPM, Thomas Lembong.
Sumber :
  • Anwar Sadat/VIVA.co.id

VIVA.co.id – Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Trikasih Lembong merasa pemerintah sudah lebih dari cukup untuk memberikan berbagai insentif kepada para investor. Apakah itu insentif fiskal berupa perpajakan, maupun insentif lainnya.

BNI Bakal Terbitkan Global Bond US$500 Juta, Jadi Incaran Investor Asing

Menurut Tom,  pemberantasan pungutan liar menjadi pekerjaan rumah penting bagi seluruh pejabat negara, dalam memberikan kepastian usaha bagi para investor. Sehingga, iklim investasi Indonesia bisa terjaga dengan kondusif.

“Percuma kasih insentif, tapi di saat yang sama masih banyak pungli, perizinan yang gila-gilaan,” tutur  Tom saat ditemui di Gedung Bina Graha, Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa 25 Oktober 2016.

Menko Airlangga Undang Pengusaha Singapura Kembangkan Bisnis di RI Lewat ISBF 2024

Ia menegaskan, sampai saat ini praktik yang merugikan perekonomian secara tidak langsung itu masih terjadi. Alih-alih memberikan insentif, namun persoalan sebenarnya yang terjadi di lapangan justru tidak terselesaikan.

“Sedikit konyol kalau kita memberikan insentif menggiurkan, tetapi masih banyak yang tidak masuk akal,” katanya.

SMI Dapat Kontrak Penugasan Pemerintah Rp 825 Miliar, Siapkan Proyek Pembangunan di IKN

Maka dari itu, Tom menegaskan, deregulasi-deregulasi aturan yang selama ini menghambat akan tetap menjadi prioritas dibandingkan memberikan kemudahan kepada investor, hanya untuk mengejar pertumbuhan investasi. “Membenahi dulu, baru kita bicara soal insentif,” ujar dia.

Ilustrasi pergerakan saham

Saham Berdividen, Pilihan Terbaik untuk Investor Konservatif

Saham berdividen merupakan saham dari perusahaan yang secara rutin membayar dividen kepada para pemegang saham. Berikut ini penjelasan manfaat dan risiko saham berdividen

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024