- VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id – Indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini, Rabu 26 Oktober 2016, diperkirakan masih berusaha menggeser pola konsolidasi untuk menguat. Meskipun kemarin, terkoreksi ditutup turun 23 poin, atau 0,43 persen ke posisi 5.397.
Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya mengatakan, potensi kenaikan IHSG sebenarnya kembali meningkat, seiring dengan arus modal masuk, atau capital inflow kembali naik. Hal itu didukung oleh keadaan perekonomian Tanah Air yang terbilang stabil dan rilis kinerja emiten yang baik.
Menurutnya, untuk dapat meraih kenaikan IHSG dalam jangka pendek, target batas atas, atau resistance yang perlu ditembus, yaitu level 5.488 dan dengan batas bawah (support) yang tetap dipertahankan di level 5.372.
"Laporan kinerja kuartal tiga emiten masih menjadi pendorong kenaikkan IHSG, disertai masih stabil nya kondisi perekonomian," ujarnya di Jakarta.
Dengan demikian, kata William, disarankan agar investor mengakumulasi beli beberapa saham yang berkapitalisasi besar dan saham lapis kedua. Sehingga, bisa mendorong kinerja IHSG.
Saham-saham yang direkomendasikan di antaranya, PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), PT Gas Negara Tbk (PGAS), PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), dan PT Kalbe Farma Tbk (KLBF).
(asp)