Peringkat Kemudahan Berbisnis RI Naik, Pemerintah Buat Tim

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf/aww/16

VIVA.co.id – Peringkat kemudahan berbisnis Indonesia, berdasarkan hasil survei terbaru di 190 negara oleh Bank Dunia, mencatatkan posisi cukup menggembirakan. Indonesia berhasil menyalip 18 negara ke posisi 91, dari peringkat sebelumnya yang berada di 109.

Bank Dunia dan IMF Berlomba Suntik Dana Miliaran Dolar ke Ukraina

Meski peringkat kemudahan berbisnis Indonesia meningkat, namun posisi tersebut justru masih tertinggal dibandingkan negara-negara kawasan seperti Singapura, Malaysia, Thailand, bahkan Vietnam.

Lantas bagaimana respons para menteri ekonomi Indonesia menanggapi hasil tersebut?

Situasi Mencekam, Bank Dunia dan IMF Pindahkan Staf dari Ukraina

“Insya Allah akan memberikan kepercayaan (pasar), dan kemudian menarik lebih banyak kepercayaan,” ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat ditemui di gedung parlemen Jakarta, Rabu 26 Oktober 2016.

Dia mengungkapkan fokus pemerintah ke depan adalah bagaimana menciptakan rasa kepercayaan para pelaku usaha, agar mampu berkontribusi lebih terhadap perekonomian nasional.

“Domestik, fiskal, dan moneter akan kami maksimalkan dengan kebijakan ekonomi lainnya untuk memacu kepercayaan pelaku (investor),” ujarnya.

Bantu Kembangkan Program JKN, Bank Dunia Kasih Pinjaman RI US$400 Juta

Dalam kesempatan yang berbeda, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Darmin Nasution memberikan sinyal akan membentuk tim untuk meningkatkan kemudahan berusaha di Indonesia, untuk menjaga iklim investasi.

“Walaupun bukan badan, tapi ada penanggung jawab permanen. Kami harus usulkan ke Presiden. Paling tidak, di bawah kantor Menko,” kata Darmin ditemui di tempat berbeda.

Darmin menjelaskan, harus diakui bahwa meski peringkat kemudahan berbisnis di Indonesia mulai menanjak, namun posisi tersebut tidak sebesar yang sejatinya diharapkan oleh pemerintah. Diutarakannya, ini sebuah peningkatan yang patut untuk dijadikan pelajaran.

“Secara menyeluruh, perbaikan sudah cukup bagus dan kami masuk ke negara-negara yang loncatannya cukup besar,” katanya.

Maka dari itu, diperlukan komitmen kuat untuk meningkatkan kemudahan berusaha di dalam negeri. Sebab, apabila iklim berusaha semakin mudah, tentu implikasinya mampu berdampak positif terhadap perekonomian.

“Tentu saja ada dampak pada pemahaman dunia usaha seantero dunia soal investasi di Indonesia,” kata mantan gubernur Bank Indonesia itu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya