Alasan Sri Mulyani Sebut Target Pajak 2017 Ambisius

Ilustrasi pajak.
Sumber :
  • U-Report

VIVA.co.id – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengakui bahwa target penerimaan pajak yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2017 sebesar Rp1.271,7 triliun merupakan patokan yang ambisius. Ada beberapa alasan yang mendasari hal itu.

Yuk Simak! Keberlanjutan Pemulihan Ekonomi Nasional 2022

Ani, sapaan akrab Sri Mulyani menjelaskan, adanya aturan umum untuk selalu meningkatkan basis pajak dan kepatuhan Wajib Pajak dari Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan menjadi alasan, mengapa target pajak menjadi ambisius.

"Target penerimaan pajak tahun depan tumbuh 15 persen dari dua tahun terakhir. Biasanya di bawah lima persen," kata Ani, dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Kamis 27 Oktober 2016.

Buka Beasiswa LPDP 2022, Menkeu Minta Pengelola Dana Abadi Transparan

Penerimaan pajak tersebut, jauh lebih tinggi daripada realisasi setoran pajak dalam dua tahun terakhir. Di mana pada rentang tahun 2014-2015, pertumbuhan penerimaan pajak hanya mencapai 8,2 dan 9,4 persen.

Faktor dari adanya program kebijakan pengampunan pajak atau tax amnesty, dan kemampuan otoritas pajak dalam melakukan identifikasi sumber pajak baru, menjadi alasan lain ambisiusnya target penerimaan pajak 2017.

Sri Mulyani: Subsidi Jadi Belanja APBN Terbesar pada Januari 2022

"Ini untuk mendapatkan pertumbuhan pajak, terutama dari pajak non migas yang cukup respectable," katanya.

Secara garis besar, mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menegaskan, penerimaan perpajakan, yang mencakup penerimaan pajak dan kepabeanan dan bea cukai tumbuh 13,5 persen. Meskipun ambisius, Ani mengaku akan tetap menegakan prinsip kehati-hatian.

"Kami akan lakukan hati-hati, supaya tidak terlihat tidak realistis dan menimbulkan masalah yang dapat mengurangi kredibilitas,"  kata dia..

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya