Menko Darmin Ungkap Kesalahan Perbankan Syariah

Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution
Sumber :
  • Istimewa

VIVA.co.id – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengakui ada berbagai tantangan yang dihadapi oleh perbankan syariah ke depannya.

Gara-gara Hal Ini, Nasabah Loyal BTN Meningkat 222 Persen

Beberapa yang paling penting adalah terkait dengan perbaikan Sumber Daya Manusia hingga istilah-istilah perbankan syariah yang masih sulit dipahami masyarakat. 

"Memang dia (ekonomi syariah)  pendatang belakangan dibandingkan dengan yang konvensional. Sehingga harus bisa menunjukkan bahwa dia punya identitas sendiri, kelebihannya dan itu enggak mudah sehingga perlu waktu," kata Darmin di Surabaya, Kamis Malam 27 Oktober 2016. 

Laba Bersih BTN 2021 Naik 48,3 Persen, NPL Turun

Menurut Darmin, Indonesia sebagai negara mayoritas muslim sebetulnya memiliki potensi yang cukup besar. Hanya saja, masyarakat Indonesia masih banyak yang tidak terbiasa dengan produk-produk keuangan syariah. 

"Masyarakat kita sudah terbiasa dengan yang konvensional, sehingga produk syariah itu perlu menujukan dia punya kelebihan supaya orang pindah," ujarnya.

Kinerja BTN Lampaui Industri Perbankan Kala Pandemi karena Ini

Untuk itu, Darmin meminta agar perbankan syariah tidak menggunakan istilah-istilah yang susah untuk dipahami oleh masyarakat. Tujuannya, agar produk-produk keuangan syariah dapat dikenal oleh masyarakat. 

"Kalau istilah-istilah, saya itu memang waktu di BI (Jadi Gubernur)  sebetulnya minta sudahlah jangan bikin bahasanya susah-susah banget, bikin yang sederhana, agar orang sekali dengar aja ngerti, enggak usahlah pakai bahasa arab," kata Darmin. 


Menurut Darmin, pengembangan ekonomi syariah memiliki urgensi begitu besar bagi pemerintah. Bagaimana tidak, Pemerintah pun saat ini telah membentuk Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS) yang langsung diketuai oleh Presiden Joko Widodo. 


"Urgensinya untuk menyusun konsep pemikiran menggabungkan potensi yang ada dan komunikasi antara pemerintah dengan regulator," kata Darmin.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya