BI: Inflasi Akhir Tahun 2016 Mengarah ke 3,2 persen

Logo Bank Indonesia.
Sumber :
  • REUTERS/Darren Whiteside/Files

VIVA.co.id – Gubernur Bank Indonesia (BI), Agus Martowardojo, mengungkapkan bahwa inflasi akhir tahun diprediksi akan berada pada batas bawah 4 persen plus minus satu persen atau sesuai dengan target yang ditetapkan. Menurut dia, tekanan inflasi di berbagai daerah lebih cenderung waspada kepada harga cabai yang melambung tinggi. 

BI Fast Payment, Jawaban untuk Kebutuhan Transaksi Murah

"Berdasarkan survei minggu ke empat (Oktober) itu (inflasi) 0,13 persen dan mengarah pada year on year (yoy) 3,2 persen. Kita lihat kalau bisa jaga akhir tahun akan ada di batas bawah 4 persen plus minus satu persen, bisa mengarah ke 3,1 atau 3,2 persen," kata Agus di Surabaya, Jumat 28 Oktober 2016. 

Menurut dia, salah satu yang menjadi perhatian bagi Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) adalah terkait dengan volatilitas harga bahan pangan seperti harga cabai merah akibat adanya musim hujan. Kata Agus, segala antisipasi sudah dilakukan melalui kerja sama dengan daerah demi menjaga inflasi akhir tahun terjaga. 

Cadangan Devisa RI Februari 2022 Naik Tipis, Ini Pendorongnya

"Ini memang kita sudah antisipasi karena mungkin ada periode musim hujan tapi kita lihat di Sumatera khususnya bagian utara ada cabai merah gagal panen dan akan berdampak pada inflasi mudah-mudahan ini bisa diatasi dengan cepat," kata dia. 

Di samping itu, ia menambahkan salah satu yang menjadi penyumbang deflasi adalah harga bawang merah dan adanya aliran dana dari luar negeri. Mantan menteri keuangan itu menjelaskan dengan adanya dana tersebut neraca pembayaran Indonesia pun membaik yang diharapkan memberikan kepercayaan global terhadap Indonesia akan semakin membaik. 

BI Terbitkan Aturan Ketentuan Intensif untuk Perbankan

"Kurang lebih dari awal januari sampai minggu ke empat oktober itu dana portofolio yang masuk ke Indonesia kurang lebih Rp154 triliun. Dibandingkan tahun lalu periode yang sama cuman Rp31 triliun jadi besar," kata dia.

(ren)
 

Ilustrasi dolar AS

Utang Luar Negeri Indonesia Turun Jadi US$413,6 Miliar

Angka utang luar negeri tersebut turun dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang sebesar US$415,3 miliar.

img_title
VIVA.co.id
15 Maret 2022