Pasar Saham Asia Dibuka Melemah Jelang Keputusan RBA dan BOJ

Pengendara sepeda di depan papan Bursa Saham Tokyo.
Sumber :
  • Reuters

VIVA.co.id – Pasar saham Asia dibuka melemah, menjelang keputusan mengenai suku bunga dari Reserve Bank of Australia dan Bank of Japan.

Ekspansi Bisnis, Bos MD Pictures Jual Saham FILM Raup Rp 1,25 Triliun

Dilansir dari CNBC, Selasa 1 November 2016,  indeks acuan Australia, ASX 200, turun 0,60 persen, dengan semua subindexes berwarna merah kecuali untuk REITs, yang naik 0,67 persen.

"Dua peristiwa besar di Australia kemungkinan akan menaungi rilis hari ini termasuk data dari China penting, terutama keputusan suku bunga RBA dan Piala Melbourne," kata Michael McCarthy, Kepala Strategi Pasar CMC Markets, mengatakan dalam sebuah catatan.

Cinema XXI Tebar Dividen 2023 Rp 666 Miliar

Di Jepang, indeks saham Nikkei 225 turun 0,32 persen. Saham Honda Motor turun 0,13 persen. Dari Korea Selatan, indeks saham Kospi turun 0,6 persen pada pembukaan perdagangan. Data statistik Korea menunjukkan inflasi tahunan naik 1,3 persen pada Oktober.

Kementerian Perdagangan Korea Selatan melaporkan ekspor Oktober turun 3,2 persen pada tahun ini dan impor merosot 5,4 persen dari tahun sebelumnya.

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 4,8 Triliun pada 2023, Anjlok 10,5 Persen

RBA dan BOJ akan mengumumkan hasil dari pertemuan kebijakan moneter pada hari Selasa, tetapi analis tidak mengharapkan langkah besar dari pertemuan itu.

Pada Senin, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) menyetujui dokumen yang menjelaskan mengenai strategi jangka panjang, mengenai bagaimana mengelola produksi.

Harga minyak mentah kembali naik di perdagangan Asia, Brent berjangka naik 0,43 persen, menjadi US$48,82 per barel setelah ditutup di US$48,30 per barel. 

Sementara West Texas Intermediate (WTI) AS berjangka naik 0,09 persen, menjadi US$46,90. Pasar saham Filipina ditutup untuk libur publik pada Selasa.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya