- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id – Meski tren pertumbuhan pasar perumahan di Jabodetabek-Banten, mulai menunjukkan ke arah tren positif sepanjang kuartal III 2016, para pelaku pasar properti diharapkan tetap selalu waspada melihat kondisi di akhir tahun ini.
Executive Director Indonesia Property Watch (IPW) Ali Tranghanda mengungkapkan, hingga Agustus 2016 lalu, kondisi pasar ternyata tidak seperti yang diharapkan, sebab pasar ternyata belum bergerak cepat akibat dampak sebagian masyarakat masih sibuk dalam pemenuhan laporan pengampunan pajak, atau tax amnesty.
Selain itu, setelah periode tax amnesty tahap I berakhir, efektif waktu yang tersisa tahun ini hanya bulan Oktober dan November. Sedangkan Desember hingga Januari 2017, banyak masyarakat menggunakan waktu tersebut untuk liburan.
"Efektif hanya tersisa selama Oktober-November 2016, sedangkan sisanya untuk liburan, sehingga pasar properti belum menjadi isu penting dalam pasar investor," jelas Ali di kutip dari situs resmi IPW, pada Selasa 1 November 2016.
Sebelumnya, sepanjang kuartal III 2016, pertumbuhan nilai perjualan pasar perumahan di Jabodetabek-Banten meningkat sebesar 8,1 persen secara kuartal ke kuartal (q-to-q). Penjualan tersebut meraih total nilai sebesar Rp1,17 triliun.
Selain itu, sepanjang kuartal III 2016, jumlah unit perumahan yang terjual di Jabodetabek-Banten, juga tercatat naik tipis, yaitu mencapai 11,8 persen secara (q-to-q) dibandingkan pada kuartal II 2016 lalu yang hanya mencapai 3,2 persen. (asp)
Melantai di Bursa New York, PropertyGuru Raup Dana Segar US$254 Juta
PropertyGuru merupakan perusahaan property technologi yang diketahui induk dari situs pencarian Rumah.com.
