Akumulasi Saham Besar, IHSG Berpotensi Menguat

Suasana di Bursa Efek Indonesia.
Sumber :
  • Antara/Puspa Perwitasari

VIVA.co.id –  Indeks harga saham gabungan hari ini, Rabu, 2 November 2016 berpotensi mengalami rebond atau balik atau arah setelah ditutup turun sebesar 6,53 poin (0,12 persen) ke level 5.416 pada perdagangan kemarin.

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 4,8 Triliun pada 2023, Anjlok 10,5 Persen

Menurut Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Surya wijaya, IHSG masih berada dalam fase konsolidasi di tengah kondisi nilai tukar yang stabil dan rilis data perekonomian yang terlansir sesuai prediksi. "Peluang penguatan yang masih cukup besar," ujarnya di Jakarta.

William juga mengatakan, hal itu juga didukung oleh arus modal masuk atau capital inflow yang mulai kembali terjadi. "Kondisi ini terlihat akan berlangsung dalam beberapa waktu mendatang," tuturnya,

Laba Vale Indonesia Kuartal III-2023 Turun Jadi US$52,6 Juta, Ini Pemicunya

Pihaknya memproyeksikan, IHSG hari ini akan bergerak dengan batas bawah atau support pada level 5.488 yang perlu ditembus untuk kembali membuka jalan bagi pola uptrend jangka pendek dar IHSG. "IHSG hari ini berpotensi menguat," ujarnya.

Dengan demikian, William merekomendasikan saham-saham berkapitalisasi besar yang dapat diakumulasi pada perdagangan hari ini, diantaranya PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Adhi Karya Tbk (ADHI).

Penjualan Batu Bara Naik Kuartal III-2023, Bukit Asam Cetak Laba Bersih Rp 3,8 Triliun

 PT Gas Negara Indonesia Tbk (PGAS), PT Wika Beton Tbk (WTON), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Tower Bersama Infrastruktur Tbk (TBIG), PT Indofood Sukaes Makmur Tbk (INDF), dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM).

Jokowi

5 Ancaman Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2024

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia Indonesia untuk keseluruhan tahun 2023 sebesar 5,05% year-on-year (yoy).

img_title
VIVA.co.id
9 Februari 2024